Page 8 - MATERI PUASA PONRO 2021 XI_Classical
P. 8

Artinya:  “Kata  shiyam  dan  shaum  keduanya  merupakan  bentuk
                                              mashdar  dari  fi'il  madhi  shaama  yang  secara  lughat
                                              (bahasa) berarti menahan diri dari makan, berbicara, dan
                                                        10
                                              berjalan”.
                                            Jadi,  secara  umum  pengertian  puasa  menurut  bahasa  adalah

                                     menahan diri atau mengendalikan diri baik dari makan, bicara, maupun
                                     berjalan.
                                 b.  Pengertian puasa secara terminologi

                                            Secara terminologi, pengertian puasa banyak dikemukakan oleh
                                     para ahli, di antaranya oleh:

                                     1)  Abi Abdillah Muhammad bin Qasim al-Syafi'i



                                                                  (

                                                                                                ﻡ


                                         ﺝ    ﺮﻔﻟ ﺍ ﻲﺗﻮﻬﺷ ﻮﺤﻧ   ﻦﻣ ﺮﻄﻔﻣ ﻦﻋ      ﻙ ﺎﺴﻣ ﺍ ﺎﻋﺮﺷ  ) ﻭ ﺎﻴﺼﻟ ﺍ



                                                           (

                                               ﻮﺼﻟ

                                           ﻦﻋ  ﻡ    ﺍ ﺔﻴﻨ ﺁ ﺔﺻﻮﺼﺨﻣ ﺔﻴﻨﺑ ﻰﻟﻮﻤﻟ          ﺍ  ﺔﻋ ﺎﻄﻟ ﻦﻄﺒﻟ ﺍﻭ

                                                                            )
                                                                                           ﺍ
                                         ﻩﺮﺧ ﺍ  ﻰﻟ ﺍ ﺭ  ﺍ ﻝﻭ  ﻦﻣ  (    ﺭ ﺎﻬﻧ ﻊﻴﻤﺟ ) ﺭ ﺬﻧ  ﻭ ﺓﺭ ﺎﻔ ﺁ ﻭ ﻥ ﺎﻀﻣ ﺭ
                                                    ﺎﻬﻨﻟ
                                                            ﺍ
                                                                                   ﺍ
                                                       ﻖﻳﺸﺘﻟ
                                                   ﻮﻳ
                                          ﻼﺑ ﻚﺸﻟ ﺍ ﻡ  ﻭ   ﺮ    ﺍ ﻡ ﺍﻭ    ﺍ  ﺎﻣﻮﻳﻪﺑ  ﺝ ﺮﺨﻓ  (    ﻡ     )
                                                                      ﺪﻴﻌﻟ
                                                                 ﺎﻳ
                                                                                           ﻮﺼﻠﻟ ﻞﺑﺎﻗ




                                                                                               )


                                           ﺱ ﺎﻔﻧ ﻭ ﺾﻴﺣ ﻦﻣ ﺮ   ﻩ ﺎﻃ ) ﺰﻴﻤﻣ ﻱﺍ  (    ﻞﻗﺎﻋ ﻢﻠﺴﻣ ﻦﻣ ﺐﺒﺳ


                                                                              ﺎﻬﻨﻟ

                                                                                               (
                                                   ﻪﻀﻌﺑ ﻲﻓ ﺮﻜﺳ ﻭء ﺎﻤﻏ ﺍ  ﻦﻣ ﻭﺭ   ﺍ  ﻊﻴﻤﺟ  ﺓﺩ    ﻻ ﻭﻭ

                                         Artinya: “Puasa menurut syara' adalah menahan diri dari segala
                                                  sesuatu  yang  dapat  membatalkannya  seperti  keinginan
                                                  untuk  bersetubuh,  dan  keinginan  perut  untuk  makan
                                                  semata-mata karena taat (patuh) kepada Tuhan dengan
                                                  niat yang telah ditentukan seperti niat puasa Ramadlan,
                                                  puasa kifarat atau puasa nadzar pada waktu siang hari
                                                  mulai dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari
                                                  sehingga  puasanya  dapat  diterima  kecuali  pada  hari
                                                  raya, hari-hari tasyrik dan hari syak, dan dilakukan oleh
                                                  seorang  muslim  yang  berakal  (tamyiz),  suci  dari  haid,
                                                  nifas, suci dari wiladah (melahirkan) serta tidak ayan dan
                                                  mabuk pada siang hari”.
                                  2)  Menurut Abi Yahya Zakaria al-Anshari:


                                    10
                                      ABI A'BDILLAH MUHAMMAD BIN QASIM AL-SYAFI`I, TAUSYAH A’'LA FATH AL- QARIIB
                            AL-MUJIB, (DAR AL-KUTUB AL-ISLAMIAH, T.TH.), HAL.110.
                                    11  Ibid., hal. 110.
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13