Page 126 - E-modul Anorganik Satu semester
P. 126
1. Gas-gas mulia memiliki harga energi ionisasi yang besar, bahkan terbesar dalam masing-
masing deret seperiode. Hal ini sesuai dengan kestabilan struktur elektron gas-gas mulia
yang sangat sukar membentuk senyawa
2. Dari atas ke bawah energi ionisasi mengalami penurunan, hal ini dapat menerangkan
mengapa gas-gas mulia yang letaknya lebih bawah mempunyai kemungkinan yang lebih
besar untuk membentuk senyawa.
3. Makin ke bawah letaknya, gas mulia memiliki harga kerapatan, titik didih dan titik leleh
yang makin besar. Hal ini sesuai dengan konsep ikatan, bahwa gaya tarik Van Der Walls
antar partikel akan bertambah besar apabila jumlah elektron peratom bertambah.
b. Sifat Kimia
Sifat kimia berhubungan erat dengan sifat fisika, misalnya
kereaktifan suatu unsur berikatan erat dengan energi ionisasi unsur
tersebut. Dengan begitu kita dapa melihat sifat kimia dari sifat
fisikanya.
Kereaktifan Gas Mulia
Gas mulia merupakan gas monoatomik (atom yang berdiri semdiri) maka dari itu gas
mulia sukar bereaksi (inert). Penyebab gas mulia sukar bereaksi karena konfigurasi
elektronnya yang stabil. Konfigurasi gas mulia dengan 8 elektron pada kulit terluar, kecuali
helium 2 elekttron pada kulit terluar. Kestabilan gas mulia terlihat pada energi ionisasinya
yang besar dan afinitas elektron yang kecil. Hal itu menunjukkan gas mulia sukar melepas
elektron dan mempunyai kecendrungan yang kecil untuk menangkap elektron.
Hubungan Kereaktifan Gas Mulia dan Jari-jari Atomnya
Semakin besar nomor atom gas mulia makin besar jari-jari atom gas mulia maka
kereaktifannya makin besar sesuai dengan tabel diatas. Jika jari-jari atom bertambah maka
gaya tarik inti atom terhadap elektron terluar makin lemah sehingga elekttron terluar itu
mudah ditarik oleh zat lain (lebih reaktif).
Web
Kimia
Silahkan kunjungi link materi Nitrogen dan Fosfor berikut ini:
https://bit.ly/MateriGasMulia
118