Page 7 - BUKU DIGITAL
P. 7

BAB II



                   KONSEP DAN NILAI SUMBER DAYA


                                                 MANUSIA


                      umber  daya  manusia  dapat  didefinisikan  sebagai  kemampuan  yang  terintegrasi  dari

               S
                      aspek kognitif dan fisik yang dimiliki oleh individu. Perilaku dan karakteristik individu
                      tersebut  dipengaruhi  oleh  faktor  keturunan  dan  lingkungan  sekitarnya,  sementara
                      pencapaian  kinerja  dipicu  oleh  dorongan  untuk  mencapai  kepuasan  pribadi.  Dalam
                      konteks  pengelolaan,  sumber  daya  manusia  dianggap  sebagai  aset  penting,  terutama
               terkait dengan keberlangsungan organisasi (Bukit, et.al, 2017, p.2). Greer, Charles R, dalam
               (Bukit, et.al, 2017, p.2) menyatakan bahwa sumber daya manusia mencerminkan potensi yang
               ada dalam diri individu untuk menjalankan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan
               transformatif, yang mampu mengelola diri sendiri serta seluruh potensi yang ada di alam demi
               mencapai kesejahteraan hidup dalam suatu tatanan yang seimbang dan berkelanjutan.

               A. Identifikasi Nilai SDM

               Perkembangan terkini menunjukkan bahwa sumber daya manusia (SDM) tidak lagi dipandang
               sekadar sebagai sumber daya, melainkan sebagai modal atau aset yang berharga bagi institusi
               atau organisasi. Hal ini melahirkan istilah baru di luar H.R. (Human Resources), yaitu H.C.
               atau Human Capital. Dalam konteks ini, SDM dianggap bukan hanya sebagai aset utama, tetapi
               sebagai aset yang memiliki nilai dan dapat dikembangkan, serta bukan sebagai beban biaya
               (cost) (Bukit, et.al, 2017, p.4). Mengingat pentingnya nilai SDM, pengeluaran yang berkaitan
               dengan sumber daya manusia seharusnya dipandang sebagai investasi dalam human capital.
               Sebagai contoh, program pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan nilai karyawan di masa
               depan harus dianggap sebagai investasi. Menurut Schermerhorn (2005) dalam (Endri, 2010,
               p.180), human capital dapat diartikan sebagai nilai ekonomi dari SDM yang berkaitan dengan
               kemampuan, pengetahuan, ide-ide, inovasi, energi, dan komitmen individu.

               Human capital merupakan gabungan dari pengetahuan, keterampilan, inovasi, dan kemampuan
               seseorang dalam melaksanakan tugasnya, sehingga dapat menciptakan nilai untuk mencapai
               tujuan. Kontribusi nilai tambah yang dihasilkan oleh human capital dalam melaksanakan tugas
               dan  pekerjaan  akan  memberikan  pendapatan  berkelanjutan  di  masa  depan  bagi  suatu
               organisasi.

               B. Pengukuran SDM Konsep Opportunity Cost Method

               Hekimian  &  Jones  (Belkaoui,  1992)  mengembangkan  pengukuran  sumber  daya  manusia
               berdasarkan metode biaya peluang. Metode ini menentukan nilai sumber daya manusia dengan
               memperkirakan  biaya  penggantian  yang  ditentukan  melalui  proses  tawar-menawar  yang
               kompetitif di pasar tenaga kerja. Lev dan Schwartz (1971) memperkenalkan model kompensasi
               untuk mengatasi ketidakpastian dan tantangan dalam menentukan nilai sumber daya manusia.
               Model kompensasi ini mempertimbangkan kompensasi yang akan diterima seorang pekerja di



                                                            3
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12