Page 17 - adab-bersin
P. 17
Dulu Haram Kini Halal
Pada suatu ketika di zaman Nabi Muhammad SAW ada seorang pencuri yang hendak
bertaubat, dia duduk di majelis Nabi Muhammad SAW dimana para sahabat berdesak-
desakkan di Masjib Nabawi.
Suatu ketika dia menangkap perkataan Nabi saw : “Barangsiapa meninggalkan
sesuatu yang haram karena Allah, maka suatu ketika dia akan memperoleh yang Haram itu
dalam keadaan halal”. Sungguh dia tidak memahami maksudnya, apalagi ketika para sahabat
mendiskusikan hal tersebut setelah majelis dengan tingkat keimanan dan pemahaman yang
jauh dibawah sang pencuri merasa tersisihkan.
Akhirnya malam pun semakin larut, sang pencuri lapar. Keluarlah dia dari Masjid
demi melupakan rasa laparnya.
Di suatu gang tempat dia berjalan, dia mendapati suatu rumah yang pintunya agak
terbuka. Dengan insting pencurinya yang tajam ia dapat melihat dalam gelap bahwa pintu itu
tidak terkunci…dan timbullah peperangan dalam hatinya untuk mencuri atau tidak. Tidak, ia
merasa tidak boleh mencuri lagi.
Namun tiba-tiba timbul bisikan aneh : “Jika kamu tidak mencuri mungkin akan ada
pencuri lainnya yang belum tentu seperti kamu”. Menjadi berfikirlah dia, maka diputuskan
dia hendak memberitahukan/mengingatkan pemiliknya di dalam agar mengunci pintu
rumahnya, karena sudah lewat tengah malam.
Dia hendak memberi salam namun timbul kembali suara tadi : “Hei pemuda!
bagaimana kalau ternyata di dalam ada pencuri dan pintu ini ternyata adalah pencuri itu yang
membuka, bila engkau mengucap salam … akan kagetlah dia dan bersembunyi, alangkah
baiknya jika engkau masuk diam-diam dan memergoki dia dengan menangkap basahnya !”
Ah.. benar juga, pikirnya.
Maka masuklah ia dengan tanpa suara… Ruangan rumah tersebut agak luas,
dilihatnya berkeliling ada satu meja yang penuh makanan – timbul keinginannya untuk
mencuri lagi, namun segera ia sadar – tidak, ia tidak boleh mencuri lagi.
Masuklah ia dengan hati-hati, hehhh …syukurlah tidak ada pencuri berarti memang
sang pemilik yang lalai mengunci pintu. Sekarang tinggal memberitahukan kepada pemilik
rumah tentang kelalaiannya, tiba-tiba terdengar suara mendengkur halus dari sudut
ruang….Ahh ternyata ada yang tidur mungkin sang pemilik dan sepertinya perempuan cantik.
Tanpa dia sadari kakinya melangkah mendekati tempat tidur, perasaannya berkecamuk,
macam-macam yang ada dalam hatinya. Kecantikan, tidak lengkapnya busana tidur yang
menutup sang wanita membuat timbul hasrat kotor dalam dirinya.
Begitu besarnya hingga keluar keringat dinginnya, seakan jelas ia mendengar
jantungnya berdetak kencang didadanya, serta tak dia sangka ia sudah duduk mematung
disamping tempat tidur…Tidak, aku tidak boleh melakukan ini aku ingin bertaubat dan tidak
mau menambah dosa yang ada, tidakk !!
17