Page 22 - adab-bersin
P. 22

Kisah perempuan miskin, Sapi tua dan Gaza


                       Kisah  nyata  ini  terjadi  di  salah  sebuah  daerah  di  Yaman.Kisah  penderitaan  dan
               kepahitan yang dilalui oleh penduduk Gaza tersebar ke seantero dunia. Semua orang marah,
               benci,  dendam  dan  sedih.  Dimana  korban  kebanyakan  adalah  anak-anak  kecil  tak  berdosa
               yang menjadi korban muntahan peluru sehingga darah membasah bumi tanpa henti.


                       Tragedi dahsyat ini juga sampai juga ke telinga seorang perempuan tua yang hidup
               miskin di salah sebuah kampung di Yaman. Sama seperti orang lain, dia juga turut sedih dan
               pilu sehingga berurai air mata. Lantas suatu hari, dia berusaha sekuat upaya untuk mencoba
               membantu sekadar semampunya. Kebetulan , ‘harta’ yang dia punya adalah seekor sapi tua,
               terlalu uzur, kurus dan sudah tidak bermaya.

                       Dengan  semangat  tinggi  dan  perasaan  simpati  amat  sangat,  dia  berniat
               menyedekahkan Sapinya itu kepada penduduk Gaza lalu berjalan kaki dari rumah pergi ke
               salah sebuah masjid di Yaman sambil memegang sapi tunggal kesayangannya itu.

                       Kebetulan hari itu Jumaat dan para jemaah sudah mengerumuni pekarangan masjid
               untuk melaksanakan ibadat tersebut.

                       Ketika itu, betapa ramai yang melihat dan memperhatikan perempuan tua nan miskin
               dengan  sapinya  yang  berada  di  sisi  luar  masjid.  Ada  yang  mengangguk,  ada  yang
               menggeleng kepala. Tak terkecuali ada juga yang tersenyum sinis, tertawa, mengejek melihat
               perempuan miskin yang setia berdiri di sisi sapinya.


                       Masa  berlalu,  jemaah  masjid  walaupun  khusyuk  mendengar  khutbah  imam  namun
               sesekali memperhatikan dua mahkhluk tuhan itu. Perempuan dan sapi itu masih di situ yang
               tanpa rasa malu atau segan diraut wajahnya.


                       Setelah imam turun dari mimbar, solat Jumaat kemudian dilakukan, biar dibakar terik
               mentari dan peluh menitis dan memercik di muka, perempuan dan sapi tua itu masih saja di
               situ.


                       Segera  setelah  jemaah  selesai  solat  dan  berdoa,  tiba-tiba  perempuan  itu  dengan
               tergesa-gesa  menarik sapi  itu  membawanya  ke  depan pintu  masjid sambil  menanti  dengan
               penuh sabar tanpa mempedulikan jemaah yang keluar. Ramai juga orang yang tidak beranjak
               dan perasaan ingin tahu, apa yang bakal dilakukan oleh perempuan tua itu.

                       Tatkala imam masjid keluar, perempuan tua itu bingkas berkata :”Wahai imam, aku
               telah  mendengar  kisah  sedih  penduduk  di  Gaza.  Aku  seorang  yang  miskin  tetapi  aku
               bersimpati dan ingin membantu. Sudilah kau terima satu-satunya sapi yang ku punyai untuk
               dibawa ke Gaza, untuk di berikan kepada penduduk di sana.”


                       Gaduh  seketika  orang  yang  berada  di  masjid  itu.  Imam  kaget  dengan  permintaan
               perempuan itu namun keberatan untuk menerima. Ya, bagaimana membawa sapi tua itu ke
               Gaza?  Kemudian  para  jemaah  mulai  bercakap-cakap.  Ada  yang  mengatakan  tindakan  itu
               tidak munasabah apalagi sapi itu sudah tua dan tiada harga.





                                                           22
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27