Page 18 - adab-bersin
P. 18

Segera  ia  memutar  badannya  untuk  pergi.  Akan  ia  ketuk  dan  beri  salam  dari  luar
               sebagaimana  tadi.  Ketika  akan  menuju  pintu  keluar  ia  melalui  meja  makan  tadi,  tiba-tiba
               terdengar bunyi dalam perutnya…ia lapar. Timbullah suara aneh tadi : “Bagus hei pemuda
               yang  baik,  bagaimana  ringankah  sekarang  perasaanmu  setelah  melawan  hawa  nafsu
               birahimu?”

                       Eh-eh, ya. Alhamdulillah ada rasa bangga dalam hati ini dapat berbuat kebaikan dan
               niat perbuatan pemberitahuan ini akan sangat terpuji. Pikir sang pemuda. Suara itu berkata:
               “Maka  sudah  sepatutnya  engkau  memperoleh  ganjaran  dari  sang  pemilik  rumah  atas  niat
               baikmu itu, ambillah sedikit makanan untuk mengganjal perutmu agar tidak timbul perasaan
               dan keinginan mencuri lagi!!”


                       Berpikirlah  dia  merenung  sebentar,  patutkah  ia  berbuat  begitu?  “Hei  –  tiba2x  ia
               tersadar  serta  berucap  dalam  hati  –  engkau  dari  tadi  yang  berbicara  dan  memberi  nasihat
               kepadaku? Tapi nasihatmu itu telah menjadikan aku menjadi tamu tidak diundang seperti ini,
               tidak..  aku  tidak  akan  mendengarkan  nasihatmu.  Bila  engkau  Tuhan,  tidak  akan  memberi
               nasihat seperti ini. Pasti engkau Syaithon….(hening).

                       Celaka  aku,  bila  ada  orang  yang  di  luar  dan  melihat  perbuatanku  ….  aku  harus
               keluar.” Maka tergesa-gesa ia keluar rumah wanita tersebut, ketika tiba dihadapan pintu ia
               mengetuk     keras   dan    mengucap     salam    yang    terdengar   serak   menakutkan.
               Semakin khawatir ia akan suaranya yang berubah, setelah itu tanpa memastikan pemiliknya
               mendengar atau tidak ia kembali menuju masjid dengan perasaan galau namun lega, karena
               tidak ada orang yang memergoki dia melakukan apa yang disarankan suara aneh tadi.

                       Sesampai  dimasjid,  ia  melihat  Nabi  saw  sedang  berdiri  sholat.  Di  sudut  ruang  ada
               seorang  yang  membaca  al  qur-aan  dengan  khusyu’  sambil  meneteskan  air  mata,  di  sudut-
               sudut terdapat para shahabat dan kaum shuffah tidur. Dingin sekali malam ini, lapar sekali
               perut ini teringat lagi ia akan pengalaman yang baru dia alami, bersyukur ia atas pertolongan
               Allah yang menguatkan hatinya.


                       Tapi … tidak di dengar bisikan Allah di hatinya, apakah Allah marah kepadaku? Lalu
               ia menghampiri sudut ruang masjid duduk dekat pintu, dekat orang yang membaca al qur-
               aan. Ditengah melamunnya ia mendengar sayup namun jelas bait-bait ayat suci ……


                       Dan mereka semuanya (di padang Mahsyar) akan berkumpul menghadap ke hadirat
               Allah,    lalu   berkatalah   orang-orang   yang    lemah    kepada    orang-orang    yang
               sombong:”Sesungguhnya  kami  dahulu  adalah  pengikut-pengikutmu,  maka  dapatkah  kamu
               menghindarkan  dari  pada  kami  azab  Allah  (walaupun)  sedikit  saja  Mereka
               menjawab:”Seandainya Allah memberi petunjuk kepada kami, niscaya kami dapat memberi
               petunjuk kepadamu. Sama saja bagi kita apakah kita mengeluh ataukah bersabar. Sekali-kali
               kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri”. (QS. 14:21)

                       Dan  berkatalah  syaitan  tatkala  perkara  (hisab)  telah  diselesaikan:  “Sesungguhnya
               Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu
               tetapi  aku  menyalahinya.  Sekali-kali  tidak  kekuasaan  bagiku  terhadapmu,  melainkan
               (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu
               mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu
               dan kamu pun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan




                                                           18
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23