Page 4 - Ringkasan PMK 217/PMK.05/2022 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat
P. 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. DASAR HUKUM
Dalam rangka mewujudkan pertanggungjawaban keuangan negara sebagaimana
ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan di bidang keuangan negara maka perlu
dibuat suatu mekanisme dan peraturan yang mengatur tentang Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat (SAPP). Berikut beberapa peraturan perundang-
undangan yang menjadi landasan dalam menyusun SAPP yaitu:
1. Pasal 8 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (UU
17/2003) menyatakan bahwa dalam rangka pelaksanaan kekuasaan atas pengelolaan
fiskal, Menteri Keuangan mempunyai tugas antara lain menyusun Laporan Keuangan
yang merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN).
2. Pasal 9 UU 17/2003 menyatakan bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai
Pengguna Anggaran/Pengguna Barang Kementerian Negara/Lembaga yang
dipimpinnya mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan Laporan
Keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.
3. Pasal 30 ayat (2) UU 17/2003 menyatakan bahwa Presiden menyampaikan Rancangan
Undang-Undang tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN kepada DPR
berupa Laporan Keuangan yang meliputi Laporan Realisasi APBN, Neraca, Laporan
Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan, yang dilampiri dengan Laporan
Keuangan perusahaan negara dan badan lainnya.
4. Pasal 7 ayat (2) huruf o Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (UU 1/2004) menyatakan bahwa Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum
Negara berwenang menetapkan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan.
5. Pasal 51 ayat (1) UU 1/2004 menyatakan bahwa Menteri Keuangan/Pejabat Pengelola
Keuangan Daerah selaku Bendahara Umum Negara/Daerah menyelenggarakan
akuntansi atas transaksi keuangan, aset, utang, dan ekuitas dana, termasuk transaksi
pembiayaan dan perhitungannya.
6. Pasal 51 ayat (2) UU 1/2004 menyatakan bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala
Satuan Kerja Perangkat Daerah selaku Pengguna Anggaran menyelenggarakan
akuntansi atas transaksi keuangan, aset, utang, dan ekuitas dana, termasuk transaksi
pendapatan dan belanja yang berada dalam tanggungjawabnya.
1