Page 9 - Ringkasan PMK 217/PMK.05/2022 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat
P. 9
e. Periodisitas
Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan Entitas Pelaporan perlu dibagi
menjadi periode-periode pelaporan sehingga kinerja entitas dapat diukur dan
posisi sumber daya yang dimilikinya dapat ditentukan. Periode utama yang
digunakan adalah tahunan. Namun, periode bulanan, triwulanan, dan semesteran
juga dianjurkan.
f. Konsistensi
Perlakuan akuntansi yang sama diterapkan pada kejadian yang serupa dari
periode ke periode oleh suatu Entitas Pelaporan (prinsip konsistensi internal). Hal
ini tidak berarti bahwa tidak boleh terjadi perubahan dari satu metode akuntansi
ke metode akuntansi yang lain.
g. Pengungkapan Lengkap
Laporan Keuangan menyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan oleh
pengguna. Informasi yang dibutuhkan oleh pengguna Laporan Keuangan dapat
ditempatkan pada lembar muka (on the face) Laporan Keuangan atau Catatan atas
Laporan Keuangan (CaLK).
h. Penyajian Wajar
Laporan Keuangan menyajikan dengan wajar Laporan Realisasi Anggaran
(LRA), Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL), Neraca, Laporan
Operasional (LO), Laporan Arus Kas (LAK), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE),
dan CaLK.
4. Karakteristik SAPP
a. Sistem Pembukuan Berpasangan
Sistem Pembukuan Berpasangan didasarkan atas persamaan dasar akuntansi yaitu
Aset=Kewajiban+Ekuitas. Setiap transaksi dibukukan dengan mendebet perkiraan
dan mengkredit perkiraan yang terkait. Namun demikian untuk akuntansi atas
anggaran dapat dilaksanakan secara single entry (pembukuan tunggal).
b. Desentralisasi Pelaksanaan Akuntansi
Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan entitas dilaksanakan secara berjenjang
oleh unit-unit akuntansi dan pelaporan keuangan baik di kantor pusat instansi
maupun di daerah.
c. Bagan Akun Standar
SAPP menggunakan bagan akun standar yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan
yang berlaku untuk tujuan penganggaran maupun akuntansi.
6