Page 171 - Buku 9
P. 171

Tentu dengan catatan bahwa BUMDesa itu dikelola dengan
           kapasitas manajerial yang memadai. Sedangkan BUMDesa
           yang menjalankan bisnis eksternal (produksi dan distribusi
           hasil pertanian keluar desa) umumnya rentan dan gulung ti-
           kar karena skala ekonomi yang kecil dan kapasitas ekonomi
           yang terbatas.

              Keempat,  BUMDesa  yang  tumbuh  dari emansipasi
           lokal jauh lebih kuat dan berkelanjutan ketimbang BUM-
           Desa yang lahir karena imposisi pemerintah dari atas. Ini
           sudah dibuktikan di banyak daerah, baik di Lombok Barat,
           Dompu, Bantaeng, Gowa, Bandung, Gunungkidul dan daer-
           ah-daerah lain. BUMDesa yang tumbuh sehat, baik, kokoh
           dan berkelanjutan di Gunungkidul maupun Bantul karena
           digerakkan oleh emansipasi lokal, yang didukung dari be-
           lakang oleh pemerintah. Dalam hal ini kehadiran pemerin-
           tah memang sangat krusial. Kehadiran pemerintah memang
           harus dan sangat diperlukan. Tetapi kehadiran yang keliru
           juga bisa berdampak buruk bagi BUMDesa. Pemerintah
           daerah umumnya tidak mau disebut gagal meskipun juga ti-
           dak berani mengklaim berhasil secara gemilang. Bantaeng,
           misalnya,  menyampaikan  argumen:  “Lebih baik  salah da-
           lam berbuat, daripada tidak berbuat sama sekali. Kesalahan
           bisa dikoreksi dan diperbaiki”. Argumen ini memang prin-
           sip pembelajaran yang baik. Namun tetangga Banteng, sep-
           erti Takalar dan Jeneponto, masih ragu dengan BUMDesa
           Bantaeng, sekaligus  tidak  mau menjalankan strategi  trial
           and error seperti yang dilakukan Bantaeng. Takalar dan Je-
           neponto tetap mencari jalan dan strategi yang terbaik.




           170                                         REGULASI BARU,DESA BARU
   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176