Page 172 - Buku 9
P. 172
BUMDesa yang lahir karena imposisi pemerintah dari
atas umumnya berjalan tidak mulus. Kesan pertama yang
muncul dari masyarakat adalah bahwa BUMDesa adalah
proyek pemerintah, seperti halnya proyek-proyek lainn-
ya yang masuk ke desa, sehingga legitimasi dan daya lekat
BUMDesa sangat lemah. Memang tidak semua BUMDesa
hasil imposisi Pemda gagal total. Ada sebagian kecil BUM-
Desa yang baik, sehat dan berkelanjutan. BUMDesa yang
sukses ini antara lain ditopang oleh kecepatan transformasi
dari BUMDesa sebagai “proyek pemerintah” menjadi BUM-
Desa milik desa baik milik pemerintah desa dan milik mas-
yarakat. BUMDesa milik desa itu artinya diterima dengan
baik oleh masyarakat serta mempunyai daya lekat dengan
sistem desa, tradisi berdesa dan modal sosial.
Kelima, tradisi berdesa, yang paralel dengan kekayaan
modal sosial dan modal politik, merupakan faktor yang san-
gat berpengaruh terhadap daya tahan dan keberlanjutan
BUMDesa. Masyarakat desa di Bali dan DIY misalnya su-
dah lama mempunyai tradisi berdesa dengan kuat, yang me-
nempatkan desa sebagai basis modal sosial dan dan modal
politik. Mereka memandang bahwa desa merupakan identi-
tas, basis ikatan sosial, maupun arena governance dimana
pemimpin desa dan warga setempat mempunyai hubun-
gan saling tergantung (interdependensi) dan inklusif. Desa
pada umumnya memiliki otoritas dan tatakelola yang sudah
relatif permanen yang dipercaya oleh warga masyarakat.
Sementara di Sulawesi tradisi berdesa masih lemah. Karak-
ter administratif masih melekat kuat pada desa yang belum
bisa melebur secara inklusif dengan karakter parokhial mas-
IDE, MISI DAN SEMANGAT UU DESA 171

