Page 59 - Buku 9
P. 59

yang sudah dijalankan oleh pemerintah selama hampir dua
           dekade terakhir. PNPM Mandiri Perdesaan merupakan pro-
           gram CDD paling besar yang dijalankan oleh Indonesia. Da-
           lam berbagai kesempatan saya mengatakan bahwa PNPM
           Mandiri Perdesaan telah memberikan seribu satu manfaat
           tetapi juga mendatangkan sejuta kerugian. Kolega saya, Bito
           Wikantosa,  yang sudah 14  tahun bergelut  mengurus PPK
           hingga PNPM, berujar: “CDD PNPM tepat pada jamannya
           ketika desa berbentuk pemerintahan semu, tetapi sekarang
           karena UU Desa sudah mendudukkan desa dengan benar
           sebagai hybrid antara self governing community dan local
           self government, maka CDD-PNPM harus berakhir.  CDD
           digantikan dengan VDD”.

              UU  Desa  memang  sengaja  menghadirkan VDD untuk
           menggantikan CDD, seraya melipat dan mengonsolidasikan
           PNPM  ke  dalam sistem  desa.  Pada sidang  RUU  Desa, 30
           September dan 12 Desember 2013, Menteri Dalam Negeri,
           Gamawan Fauzi, menyetujui usulan dana desa dari APBN,
           dengan cara mengonsolidasikan program-program K/L ber-
           basis desa. Satu desa dana sudah mencakup semuanya, seh-
           ingga tidak perlu lagi ada PNPM, PUAP, PPIP, PAMSIMAS
           dan lain-lain. Namun UU Desa tidak sepenuhnya mening-
           galkan PNPM. Sejumlah warisan dan pelajaran PNPM (sep-
           erti kepastian dana, penanggulangan kemiskinan, pember-
           dayaan, pendampingan,  tatakelola yang baik,  swakelola,
           partisipasi masyarakat) tetap diakomodasi dan dilembaga-
           kan dalam UU Desa. Kalau UU Desa sudah menciptakan ba-
           ngunan secara utuh dan kokoh, maka kedepan tidak perlu




           58                                          REGULASI BARU,DESA BARU
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64