Page 62 - Buku 9
P. 62

gan  pola  shareholding  yang  melibatkan  desa  dan warga
            desa  sebagai  pemegang  saham”.  Pola  shareholding  atau
            bagi saham ini desa dan warga desa menyediakan tanah dan
            tenaga bukan dibeli/diswa, melainkan sebagai penyertaan
            saham sebagaimana  uang yang dimiliki pemerintah  atau
            swasta. Tujuannya agar desa dan masyarakat tidak hanya
            menerima trickle down effect  dan terkena dampak sosial
            dan ekonomi-politik yang timpang, melainkan mereka had-
            ir berdaulat sebagai tuan rumah di negerinya sendiri.
               Sebagai contoh adalah Model  Community Green Gold
            Mining (CGGM) di Cisitu, Banten Kidul, yang diprakarsai
            oleh  Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN). Sem-
            ula ketika konsesi tambang PT.  Aneka Tambang tengah
            berjalan, terjadilah  kriminalisasi warga  masyarakat adat,
            beberapa masuk penjara. Setelah Antam pergi, ada inisia-
            si  pemetaan  wilayah  adat, penataan  (kembali)  ruang dan
            legalisasi  melalui  SK Bupati dan Nota Kerjasama dengan
            TNHS. Kemudian disusul  pendirian  dan  pengembangan
            Koperasi Cistu Mulya Jaya. Salah satu Unit Usaha Koper-
            asi adalah  pertambangan di  ex  areal PT Aneka Tambang.
            Pola bagi hasilnya adalah penambang memperoleh 85% dan
            kasepuhan/komunitas pemegang hak kolektif sebesar 15%.
            Dari 15% itu dibagi lagi menjadi: lembaga adat 4,5%, desa
            2%, pemerintah kabupaten 1,5%, pemerintah provinsi  1%,
            AMAN  3% dan koperasi  2%.









            IDE, MISI DAN SEMANGAT UU DESA                          61
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67