Page 57 - MALIN KUNDANG
P. 57

sepatu itu dari sahabatnya. Tanpa berpikir panjang lagi ia memakainya dan membawanya
                   pulang.

                   Tetapi apa yang terjadi? Tidak lama setelah Abu Kosim duduk di ruang tamu rumahnya,
                   datang seorang pengawal kerajaan membawa surat penangkapan.
                   "Apa salah saya?" tanya Abu Kosim.
                   "Kamu telah mencuri sepatu Gubernur," jawab pengawal.
                   "Mencuri? Yang benar saja," Abu Kosim merentangkan tangannya.
                   "Tadi saya memang baru diberi sepatu baru oleh sahabat lama saya. Bukan mencuri
                   seperti yang kamu tuduhkan!" Abu Kosim tidak terima.
                   "Saya hanya diminta menangkap tuan. Kalau keberatan, silakan tuan kemukakan alasan
                   tuan di persidangan," ujar pengawal.

                   Akhirnya dengan terpaksa Abu Kosim mengikuti pengawal. Di balairung ia sudah ditunggu
                   Gubernur beserta Tuan Hakim.
                   "Abu Kosim, kamu telah mencuri sepatu Gubernur dan menukarnya dengan sepatumu.
                   Karena kamu telah melanggar hukum, kamu didenda 50 dinar," kata Hakim usai
                   membacakan kesalahan Abu Kosim.
                   Tanpa memberi alasan lagi Abu Kosim mengeluarkan uang dendanya dan mengembalikan
                   sepatu Gubernur serta mengambil sepatu bututnya.
                   "Sepatu ini benar-benar membuat sial!" sungut Abu Kosim begitu keluar dari balairung,
                   "lebih baik dibuang di sungai saja," putusnya kemudian.


                   Hari itu juga, sebelum sampai di rumah Abu Kosim membuang sepatunya ke sungai. Namun
                   dasar sedang sial, sepatu yang dibuang itu ternyata tersangkut di jala seorang nelayan
                   miskin.
                   Beberapa jam kemudian datang pengawal membawa surat penangkapan.
                   "Sepatu yang kamu buang telah merusak jala seorang nelayan miskin, sehingga ia tidak
                   mendapatkan ikan," alasan pengawal.
                   Untuk kedua kalinya di hadapan Gubernur Abu Kosim didenda. Kali ini dia harus mengganti
                   segala kerugian yang diderita nelayan itu, gara-gara sepatu bututnya.


                   "Benar-benar sepatu sialan!" umpat Abu Kosim begitu kembali ke rumah, "Mungkin aku
                   harus membuangnya di tempat yang tidak dilalui orang," terusnya sambil berpikir keras.
                   Malam harinya Abu Kosim berjalan menyusuri kota dan menemukan bangunan kuno
                   tertinggi di Kota Bagdad.
                   Di atas genteng bangunan itulah ia membuang sepatunya.
                   Ternyata apa yang diperkirakan Abu Kosim meleset. Memang bangunan itu tidak dilewati
                   orang, tetapi di situ ada penghuninya, yaitu seekor kucing. Karena merasa terganggu
                   dengan bau busuk sepatu Abu Kosim, kucing tersebut menjatuhkannya. Pada saat itu di
                   bawah gedung ada seorang laki-laki lewat dan sepatu Abu Kosim mengenai kepalanya. Laki-
                   laki itu langsung mengadu-kan kepada Gubernur. Sekali lagi Gubernur memanggil Abu
                   Kosim.
                   "Untuk ketiga kalinya kamu membuat kesalahan, karena itu selain didenda kamu juga
                   ditahan selama satu minggu!" Hakim memutuskan di persidangan. Nah, di dalam sel itulah
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62