Page 58 - cerita untuk anak cerdas
P. 58
http://www.harunyahya.com/indo/anak/cerita1/cerita1_01.html
FARUK DAN BEBEK
Suatu hari, paman Faruk membawa keponakannyanya ke tempat
yang sudah lama ingin dikunjunginya. Tempat ini adalah kebun
binatang, di mana Faruk dapat secara langsung menyaksikan
binatang‐binatang yang selalu dibacanya di buku‐buku dan
majalah dan di televisi, dalam kehidupan nyata. Perjalanan itu
panjang, namun menyenangkan. Di jalan, pamannya menjelaskan
pada Faruk tanda‐tanda kebesaran Allah di alam semesta, dan
memberikan contoh‐contoh dari Al Quran.
Akhirnya mereka tiba di kebun binatang. Mata Faruk melebar
saking takjubnya. Tak pernah ia melihat begitu banyak binatang yang berbeda, bersama‐
sama di sebuah tempat. Ketika mereka sampai di kawasan unggas, Faruk meninggalkan
pamannya dan pergi ke kandang bebek. “Unggas yang indah sekali,” katanya tentang salah
satu di antara mereka. “Terima kasih,” sebuah suara menjawab. Faruk memperhatikan
sekelilingnya, namun tak seorangpun ada di sana. Kemudian, ia baru menyadari bahwa
bebek yang tengah diamatinya itulah yang berbicara padanya.
“Halo,” kata bebek. “Terimakasih atas pujianmu. Selain punya penampilan
yang tampan, aku juga memiliki ciri‐ciri lain yang menarik. Tahukah kamu
hal itu?”
Faruk menjawab dalam kegairahan yang
menyala. “Tidak, tapi aku betul‐betul ingin
kamu memberitahukan itu padaku.”
Bebek itu bertengger di sebuah cabang yang
nyaman dan memulainya. “Tahukah kamu
kalau kami bisa terbang sangat cepat? Ketika terbang, bebek
dapat bepergian dengan kecepatan lebih dari 30 mil (50
kilometer) per jam. Lebih dari itu, kami secara
berkesinambungan mengganti arah untuk mencegah
tertangkap oleh hewan pemangsa. Ketika kami perlu
menyelam di bawah permukaan air, kami melakukannya
sangat cepat hingga sulit menjadi sasaran para pemburu.”
Mata Faruk terbuka lebar. “Untuk seekor burung, itu betul‐betul terbang yang cepat.
Maksudmu, musuh‐musuhmu memaksamu terbang begitu cepat?”
“Ya, Faruk,” balas sang bebek. “Biar kuberikan sebuah contoh
untukmu. Teman kami, bebek es, biasa dijadikan sasaran cara
berburu burung‐burung camar yang menarik. Camar menyerang
mereka terus‐menerus dari udara, dan membuat bebek‐bebek
menyelam ke dalam air. Camar‐camar itu terus melakukannya
hingga bebek‐bebek terpaksa muncul kembali ke permukaan,
kelelahan dan tak berdaya. Kemudian, camar memburu bebek
Compile by: http://ndahdien.multiply.com