Page 98 - E-modul Siswa Sistem Koordinasi FIX - Sakinah Vinda Putri Kinasih 170341615046
P. 98
Growth Hormone Releasing Hormone (GHRH) dan Growth Hormone
Inhibiting Hormone (GHIH).
Derajat glukosa darah rendah merangsang hipotalamus untuk
mensekresi GHRH menuju hipofisis anterior. Pada hipofisis anterior GHRH
merangsang somatotrof untuk melepas GH. GH merangsang hati untuk
sintesis dan sekresi hormon somatomedins atau Insuline like Growth
Factors (IGFs). GH dan IGFs bersama-sama menaikkan glukosa darah.
Setelah derajat glukosa normal, sekresi GHRH berhenti dengan segera.
Sebaliknya, apabila derajat glukosa darah lebih tinggi dari normal, maka
hipotalamus mensekresi GHIH untuk menghambat lepasnya GH sehingga
derajat glukosa turun (Campbell, 2020).
Produksi GH yang abnormal pada manusia dapat menyebabkan
beberapa gangguan fungsi.
Hipersekresi GH selama masa kanak-
kanak dapat menyebabkan
Gigantisme, dimana orang tersebut
menjadi sangat tinggi tetapi
mempertahankan proporsi tubuh
yang relatif normal (Campbell, 2020).
Dampak produksi GH berlebihan
diilustrasikan pada Gambar 37.
Produksi GH yang berlebihan di
masa dewasa merangsang
pertumbuhan tulang di beberapa
bagian tubuh yang masih responsif
terhadap hormon-terutama pada Gambar 37. Dampak Produksi GH Berlebihan
bagian wajah, tangan, dan kaki Sumber: Campbell (2020, 1010)
sehingga menyebabkan akromegali.
Hiposekresi GH selama masa kanak-kanak dapat menghambat
pertumbuhan tulang panjang dan menyebabhkan dwarfisme hipofisis,
dimana orang tersebut memiliki proporsi tubuh normal tetapi umumnya
hanya memiliki tinggi 1,2 m (Campbell, 2020).
b. Laktotrof
Laktotrof berfungsi mensintesis prolaktin (Soewolo, dkk., 2005).
Prolaktin bersama hormon lain mengawali dan menjaga sekresi susu oleh
kelenjar mamae. Pengeluaran susu oleh kelenjar mamae sebenarnya
tergantung pada hormon oksitosin yang dilepas dari hipofisis posterior.
Kelenjar mamae juga memerlukan persiapan dari hormon estrogen,
progesteron, glukokortikoid, GH, tiroksin, dan insulin. Apabila telah
86