Page 41 - E-modul Siswa Sistem Koordinasi FIX - Sakinah Vinda Putri Kinasih 170341615046
P. 41
Berdasarkan cara mempengaruhi pemakainya, psikotropika
dibedakan menjadi 3 macam, yaitu depresan, stimulan, dan halusinogen.
1. Depresan, yaitu psikotropika yang bekerja dengan cara mengurangi
aktivitas sistem saraf sehingga mengurangi aktivitas pemakainya.
Depresan dikenal sebagai obat penenang atau obat tidur. Contoh
psikotropika jenis ini adalah obat-obatan anestetik seperti kloroform,
eter dan benzene toluena
2. Stimulan, yaitu psikotropika yang bekerja dengan cara menstimulasi
sistem saraf simpatetik melalui hipotalamus sehingga dapat
meningkatkan semangat kerja pemakainya. Hal ini ditandai dengan
denyut jantung meningkat, tekanan darah meningkat, dan gula darah
juga meningkat. Contoh psikotropika jenis ini adalah ekstasi, sabu-
sabu, kafein, nikotin, metil fenidat, dan amfetamin.
3. Halusinogen, yaitu psikotropika yang bekerja mempengaruhi persepsi
penglihatan dan pendengaran, serta peningkatan respon emosional
pada dosis sedang. Jika psikotropika jenis ini digunakan dengan dosis
tinggi maka akan menyebabkan halusinasi pada penggunanya, seperti
mendengar atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Contoh
psikotropika jenis ini adalah LSD (Lysergic acid diethyl amide),
mesakolin, dan psilosibin.
Zat-zat psikotropika dapat masuk ke dalam tubuh melalui beberapa
cara, yaitu dimakan langsung misalnya pil koplo, dihirup seperti rokok
misalnya ganja, dihirup dalam bentuk bubuk atau uap misalnya kokain,
dan injeksi atau disuntikkan langsung melalui kulit, misalnya psikotropika
halusinogen.
TAHUKAH KAMU?
Penyalahgunaan shabu-shabu melalui injeksi akan menghambat
reuptake dopamine lebih besar dibandingkan dengan cara lain. Hal
ini menyebabkan ketergantungan shabu-shabu menjadi lebih besar.
Selain itu, efek menyenangkan dari penyalahgunaan psikotropika
melalui injeksi lebih cepat tercapai.
Sumber: Department of Social Protection. 2010. Substance and Drug
Dependency. Ireland: BearingPoint, Atos Healthcare & DSP.
31