Page 14 - D:\TESIS\E-modul Flip pdf\
P. 14
Bacalah artikel wawasan etnosains berikut dengan seksama!
Gambar 1. Orang Menginang
Sumber:
https://ahsanfile.wordpress.com/2010/10/20/
Apakah di daerah kalian pernah melihat nenek/kakek sedang menginang? Perhatikan
Gambar 1. Apa yang biasanya di kunyah nenek tersebut saat menginang? Apakah menginang
termasuk pada konsep larutan penyangga?
Ya, Masyarakat Nusantara masih menikmati berbagai tradisi yang telah mereka warisi dari
nenek moyang. Salah satu peningggalan nenek moyang tersebut adalah nginang atau menyirih.
Nginang merupakan istilah untuk menyebut suatu kebiasaan mengunyah atau menyirih bahan-
bahan paduan antara daun sirih, buah pinang, kapur, cengkih yang pada masa selanjutnya dicampur
dengan gambir dan tembakau.
Masyarakat memiliki kepercayaan bahwa menginang dapat memperkuat gigi,
menghilangkan bau mulut, menyembuhkan sakit gigi, serta menyehatkan tubuh. Salah satu bahan
yang digunakan untuk menginang adalah kapur atau biasa disebut kapur sirih. Kapur sirih memiliki
rumus kimia Ca(OH)2 merupakan basa kuat karena memiliki pH 11-12,5. Dikutip dari laman
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia disebutkan bahwa air kapur sering digunakan dalam
campuran makanan dan aman dalam jumlah sedikit. Hal tersebut dikarenakan di dalam mulut
terdapat air ludah yang dapat mempertahankan pH sekitar 6,8 hal ini karena air ludah mengandung
2-
4-
larutan penyangga fosfat H2PO dan HPO4 yang dapat bereaksi dengan asam atau basa sehingga
dapat menetralisir asam yang terbentuk dari fermentasi sisa-sisa makanan. Pada sistem larutan
penyangga ketika ditambahkan basa kuat, maka akan terjadi reaksi:
( ) 2 ( ) + 4 ( ) → 4 ( ) + ( ) + ( )
2
2
Lihat video untuk melihat cara menginang
https://youtu.be/nIZ5DAiS5Hk?si=P_oULhEz0PzPWl2B
atau scan QR disamping →
8