Page 129 - 5f871381b4cd9c6426e115cd17c3ac43
P. 129
Koleksi Referensi Nasional Keanekaragaman Hayati | 105
Perhatian dunia terhadap koleksi 1994–2000, laboratorium fitokimia memegang
tumbuhan di Indonesia sudah ada sebelum komando dalam penelitian eksplorasi kom-
didirikannya kebun raya dan Herbarium ponen kimia tumbuhan aromatik dan telah
Bogoriense, hal ini terbukti dengan adanya menganalisis sekitar 70 jenis minyak atsiri
ekspedisi Marco Polo pada tahun 1292 un- tumbuhan Indonesia. Ketika reorganisasi
tuk perdagangan rempah-rempah dan juga Lembaga Biologi Nasional menjadi Pusat
pengumpulan biji dari tumbuhan pewarna. Penelitian dan Pengembangan Biologi tahun
Setelah itu, sejak VOC menduduki Indonesia, 1986, Laboratorium Treub dibagi menjadi 2
banyak ekspedisi dilakukan ke Indonesia. bagian, laboratorium mikrobiologi berubah
Tidak kurang dari 140 ekspedisi internasional menjadi Balai Penelitian dan Pengembangan
dilakukan hingga tahun 1948 (van Steenis & Mikrobiologi, sedangkan laboratorium fito-
Kruseman 1950). kimia, morfologi, genetika, fisiologi bersatu
dengan herbarium menjadi Balai Penelitian
dan Pengembangan Botani. Penelitian dan
Koleksi Kultur Mikrob Indonesia (Indonesian koleksi mikrob yang terutama dikembangkan
Culture Collection) adalah Rhizobium, Rhizophus, dan Fusarium dan
Sejarah Koleksi Kultur Mikrob Indonesia pada tahun 1970-an menjadi spesimen koleksi
atau Indonesian Culture Collection (InaCC) Bidang Mikrobiologi. Pemerintah Jepang juga
dimulai sejak Melchior Treub, yaitu pendiri membantu pembangunan gedung koleksi
laboratorium Treub tahun 1894 yang meru- referensi mikrob yang kemudian disebut
pakan cikal bakal laboratorium fitokimia, sebagai Koleksi Kultur Indonesia (Indonesian
morfologi, genetika, fisiologi, dan mikrob. Culture Collection) pada tahun 2012.
Laboratorium ini merupakan salah satu pionir
dalam penelitian mikrob endofit. Tahun 1884 Museum Zoologicum Bogoriense
Treub telah mendeskripsikan simbiosis jamur
endomikoriza pada lycopod dan tumbuhan Pada tahun 1890 pemerintah Belanda mulai
paku-pakuan. Oleh sebab itu, laboratorium memikirkan pentingnya ahli zoologi untuk
Treub disebut sebagai laboratorium eksperi- meneliti hama dan penyakit tanaman.
men biologi (biologi percobaan). Penelitian Pentingnya kehadiran ahli zoologi ini mem-
mikrob endofit di laboratorium ini lebih butuhkan keterlibatan pihak swasta untuk
difokuskan pada pemanfaatan kapabilitas membiayai penelitian tersebut. Mr. C.A.
mikrob endofit yang berasosiasi dengan tum- Henny (Direktur Nederlandsch-Indische
buhan obat Indonesia dalam memproduksi Handelsbank di Jakarta) dan Th.J. van Haren
dan melakukan biotransformasi senyawa Noman (Nederlandsch-Indische Landbouw
bioaktif alami untuk dikembangkan lebih Maatschappij) sangat berperan dalam peng-
lanjut menjadi kandidat obat antiinfeksi (an- galangan dana sehingga pada bulan Agustus
tibiotika, malaria) dan antikanker. Pada era 1894, seorang ahli zoologi pertanian, yaitu Dr.
SEJARAH BERDIRINYA KOLEKSI KULTUR MIKROB INDONESIA
Foto: Puslit Biologi-LIPI Foto: Puslit Biologi-LIPI
Gedung Laboratorium Treub (kiri) yang menjadi cikal bakal berdirinya gedung Koleksi Kultur
Indonesia atau yang sekarang dikenal sebagai Indonesia Culture Collection (InaCC) (kanan).