Page 132 - 5f871381b4cd9c6426e115cd17c3ac43
P. 132

108 |  Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014

                         Setelah sekian dekade berjalan, dunia     Spesimen kering dapat berbentuk kulit, bulu,
                     tetap tidak lupa atas pentingnya koleksi      dan tulang, sedangkan spesimen basah dapat
                     fauna di MZB. Pada tahun 1990–2000, Puslit    berupa tubuh utuh atau organ dalam yang
                     Biologi-LIPI mendapat bantuan Pemerintah      direndam dalam alkohol 70% (Gambar 66).
                     Jepang melalui JICA dan Global Environment        Kedua tipe pengawetan spesimen terse-
                     Facility  (GEF)-World Bank untuk pembangun-   but disimpan dengan cara berbeda. Spesimen
                     an fasilitas baru dan peningkatan kapasitas   kering disimpan dalam kabinet kedap udara
                     peneliti Puslit Biologi-LIPI. Bantuan tersebut   dengan temperatur dan kelembapan yang
                     adalah sebuah pengakuan dunia atas koleksi    terjaga; sedangkan spesimen basah disimpan
                     fauna di MZB sehingga pada tahun 1997 MZB     dalam ruangan yang bersirkulasi udara baik.
                     mendapatkan gedung baru yang bertempat di     Persamaan dari kedua tempat penyimpanan
                     Cibinong, Kabupaten Bogor. Dengan fasilitas   adalah suhu dan kelembapan terkontrol pada
                     berstandar internasional dan modern tersebut   rentang 20 –21 C dan 45–60%. Konstruksi
                                                                                  o
                                                                              o
                     spesimen-spesimen fauna akan lebih terjamin   bangunan tempat penyimpanan spesimen
                     pemeliharaannya dan lebih dari itu, MZB juga   juga anti-api dan tahan gempa agar lebih
                     ditunjang oleh laboratorium-laboratorium      menjamin keselamatan spesimen (Gambar
                     fisiologi dan ekologi.
                                                                   67).

                                                                       Seiring dengan perkembangan teknologi
                     4.2 Referensi Fauna                           molekuler, MZB juga memiliki koleksi DNA
                     Koleksi dalam MZB dibagi menjadi beberapa     fauna Indonesia. Koleksi DNA ini menjadi
                     kelompok, yaitu mamalia, burung (aves),       penting karena fungsinya tidak hanya se-
                     reptilia, dan amfibi (herpetofauna), ikan,    bagai pendukung proses identifikasi satwa,
                     moluska, insekta, dan  artropoda  lainnya     tetapi juga dapat menjadi alat pemetaan
                     (endoparasit dan ektoparasit). Spesimen yang   sumber daya genetika yang sangat akurat.
                     ada di MZB diawetkan dengan dua cara,         Oleh karena itu, DNA menjadi penting tidak
                     yaitu spesimen kering dan spesimen basah.     hanya terbatas dalam keilmuan taksonomi


















                               Foto: Puslit Biologi-LIPI 2014
                               Gambar 66. Koleksi basah (kiri) dan koleksi kering (kanan), cara pengawetan
                               spesimen di Museum Zoologicum Bogoriense





















                        Foto: Puslit Biologi-LIPI 2014
                       Gambar 67. Kiri: ruang penyimpanan koleksi kering, Kanan: ruang penyimpanan koleksi basah
   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137