Page 152 - 5f871381b4cd9c6426e115cd17c3ac43
P. 152

128 |  Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014

                     keunggulan dan keunikan yang dapat dikem-     melanocephalus) di Danau Tondano, Sulawesi
                     bangkan demi menyejahterakan kehidupan        Utara; ikan gabus asli (Oxyeleotris heterodon)
                     masyarakat.                                   di Danau Sentani, Papua.

                         Pertama, varietas atau jenis yang bersifat    Kedua, keberadaan ikan endemik
                     endemik memiliki potensi pemanfaatan yang     menyatu dengan perilaku dan pola hidup
                     tinggi. Contohnya antara lain ikan bilih      masyarakat lokal. Selain dianggap sebagai
                     (Mystacoleucus padangensis), yang di dunia    bagian dari kebudayaan dan dikonsumsi
                     hanya terdapat di danau Singkarak, Sumatra    secara turun-temurun, ikan endemik juga
                     Barat; ikan lawat (Leptobarbus hoevanii), baung   dijaga kelestariannya sebagai bagian dari
                     (Mystus planices), belida (Chitala lopis), dan   kearifan lokal.
                     tengadak (Barbodes schwanenfeldii) di Danau       Ketiga, secara ekologi ikan endemik me-
                     Sentarum, Kalimantan Barat, dan sungai-       miliki habitat hidup dan perkembangbiakan
                     sungai di pulau Sumatra; nike-nike (Awaous


                                              STATUS SUMBER DAYA IKAN DI INDONESIA
                                PRODUKSI PERIKANAN TANGKAP MENURUT JENIS IKAN DOMINAN, 2012


                       Laut                                          Perairan umum






















































                       Lampiran II : Kepmen No. 45/2011 menunjukkan bahwa dari 127 stok ikan yang dipetakan poten-
                       sinya, 35 stok ikan memiliki status tangkap moderat sehingga 74,19% atau 92 sumber daya berada
                       pada situasi tangkap penuh atau tangkap lebih
                       Sumber: KKP 2014
   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157