Page 226 - 5f871381b4cd9c6426e115cd17c3ac43
P. 226
202 | Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014
aslinya karena tidak terkontrol oleh musuh Pemahaman jenis asing bagi Indonesia
alami yang tidak dijumpai di habitat baru tidak membatasi jenis yang datang dari luar
maka jenis asing ini akan menjadi invasif negeri saja, tetapi mencakup jenis yang datang
ketika menemukan lingkungan yang sesuai. dari satu pulau ke pulau lain dalam wilayah
Indonesia. Sehubungan dengan hal itu,
Dalam tatanan ekosistem, anggota JAI
berevolusi bersama sehingga berbagai jenis pemahaman JAI untuk tumbuhan dan hewan
tumbuhan berbagi sumber daya dan hidup dijelaskan dengan rinci dan memperhatikan
berdampingan dalam relung masing-masing. biogeografi yang komprehensif. Beberapa
Namun, ketika keserasian ekosistem yang jenis asing dari luar wilayah Indonesia yang
terganggu, baik karena peristiwa alam kemudian masuk ke Indonesia, bisa menjadi
maupun ulah manusia maka ketersediaan invasif, non-invasif atau malah menguntung-
sumber daya dalam ekosistem bagi kompo- kan.
nen biologis berubah. Jenis tumbuhan yang
sebelumnya terkendala dalam keseimbangan 7.2 Introduksi JAI di Indonesia
alam, ketika kendala itu mengecil dia akan Introduksi JAI ke dalam ekosistem di
memanfaatkan sumber daya untuk tumbuh Indonesia dapat terjadi, baik secara alami
dan berkembang biak menjadi dominan, maupun tidak alami, yaitu melalui aktivitas
berkompetisi mengalahkan jenis tumbuhan kegiatan manusia termasuk perdagangan dan
lainnya, dan ini menjadi invasif.
transportasi secara nasional dan internasional.
JENIS INVASIF YANG DIKETAHUI MEMBERIKAN DAMPAK PADA EKOSISTEM
Acacia nilotica Calliandra calothyrsus
Chromolaena odorata Maesopsis eminii
Foto: Puslit Biologi-LIPI, 2014
Jenis-jenis asing invasif yang berdampak terhadap ekosistem antara lain Acacia nilotica di Taman Nasional
Baluran; kayu afrika (Maesopsis eminii) di TN Gunung Gede Pangrango; kaliandra (Calliandra calothyrsus)
di TN Gunung Gede Pangrango dan TN Gunung Halimun Salak; Chromolaena odorata di TN Ujung Kulon,
TN Alas Purwo; dan Mikania micrantha di TN Bukit Barisan Selatan.