Page 227 - 5f871381b4cd9c6426e115cd17c3ac43
P. 227

Jenis Asing Invasif  | 203

            Sebagian besar jenis tumbuhan dan binatang    an, yaitu golongan I (merupakan organisme
            diintroduksikan secara sengaja untuk berbagai   pengganggu tumbuhan karantina yang tidak
            keperluan, misalnya tanaman hortikultura,     dapat dibebaskan dari media pembawa or-
            tanaman hias, binatang peliharaan, dan ikan   ganisme pengganggu tumbuhan karantina)
            hias. Akan tetapi, ada beberapa jenis yang    dan golongan II (organisme pengganggu
            perpindahannya terikut pada barang-barang     tumbuhan karantina yang dapat dibebaskan
            lain secara tidak disengaja.                  dari media pembawa organisme pengganggu
                Proses invasi berjalan secara berjenjang   tumbuhan karantina). Setiap golongan
            melalui berbagai tingkatan, yaitu dari migrasi,   tersebut dibagi lagi menjadi 2 kategori,
            introduksi, kolonisasi, naturalisasi, dan me-  yaitu kategori A1 (organisme pengganggu
            nyebar hingga menimbulkan dampak negatif.     tumbuhan karantina yang belum terdapat
                                                          di Indonesia) dan kategori A2 (organisme
                                                          pengganggu tumbuhan karantina yang sudah
            7.3 Jenis-Jenis Asing dan Invasif di Indonesia  terdapat di Indonesia namun masih terbatas
            Berdasarkan penggalian informasi tentang      dan sedang dikendalikan). Dalam lampiran
            JAI (Arida et al. 2014), diketahui ada 2.809   Permentan 93/2011 dikemukakan adanya
            jenis asing dan/atau invasif, yaitu mulai dari   organisme pengganggu tumbuhan karantina
            jamur, bakteri, virus, arachnida, insekta,    (Gambar 112).
            ikan, moluska, burung, dan mamalia serta          Berdasarkan laporan tentang  JAI  di
            tumbuhan.                                     Indonesia yang dikeluarkan oleh Invasive
                Berdasarkan hasil workshop Global Taxo-   Species Specialist Group (ISSG) tercatat se-
            nomy Initiative di Puslit Biologi tahun 2014,   banyak 190 JAI dari berbagai jenis binatang
            data flora dan fauna invasif dapat dilihat pada   dan tumbuhan. Dari jumlah tersebut 98 jenis,
            Gambar 111. Berdasarkan hasil kompilasi       yakni 53 jenis tumbuhan, 43 jenis binatang,
            Kementerian Lingkungan Hidup Republik         dan 2 mikrob merupakan organisme asing,
            Indonesia & SEAMEO BIOTROP (2003),            sedangkan yang tidak diketahui statusnya
            dikemukakan bahwa terdapat lebih dari 1.619   ada 10 jenis tumbuhan, 6 jenis binatang, dan
            jenis tumbuhan asing dan 331 jenis tumbuhan   4 jenis mikrob. Jenis yang asli dari Indonesia
            invasif, sedangkan dari hasil validasi sesuai   ada 42 jenis tumbuhan, 29 jenis hewan, dan
            dengan tata nama terbaru yang telah dilaku-   1 jenis mikrob. Jumlah jenis asing tersebut
            kan oleh Arida et al. (2014) terdapat 2.085   kemungkinan akan terus bertambah karena
            jenis, 17 subjenis, 21 varietas, dan 1 forma. Di   banyak jenis yang baru dilaporkan, misalnya
            antara 2.085 jenis tersebut 1.731 merupakan   kutu putih papaya (Paracoccus marginatus, He-
            jenis asing, 350 jenis invasif, dan 4 jenis yang   miptera: Pseudococcidae) (Mani 2012); kutil
            belum diketahui statusnya.                    dadap (Erythrina sp., Quadrastichus erythrinaee,
                                                          Hymenoptera, Eulophidae) (Anonimous
                Menurut Peraturan Menteri Pertanian       2006); pengorok daun kentang (Lyriomyza
            Nomor 93 Tahun 2011, organisme pengganggu     spp., Diptera: Agromyzidae) (Braun 1997);
            tumbuhan karantina dibagi menjadi 2 golong-   dan kumbang jepang (Popillia japonica). Dari
                                                          hasil survei peneliti LIPI jenis tersebut sudah
                                                          tercatat menyebar di Indonesia di beberapa
                                                          areal pertanian dataran tinggi dan dataran
                                                          rendah, yang menurut hasil kajian labora-
                                                          torium, mampu menghancurkan berbagai
                                                          macam tanaman sayuran (Erniwati et al. 2013).
                                                              Tumbuh-tumbuhan invasif yang sudah
                                                          lama ada dan sudah atau berpotensi menjadi
                                                          pengganggu, misalnya Acacia nilotica di TN
                                                          Baluran, Jawa Timur (Siregar & Tjitrosoed-
                                                          irdjo 1999); Chromolaena odorata di TN Pangan-
            Sumber: Puslit Biologi-LIPI 2014, in prep     daran dan Ujung Kulon (Tjitrosemito 1999);
            Gambar 111. Flora dan fauna asing di Indonesia  Passiflora foetida di TN Gede Pangrango, Jawa
                                                          Barat (Cordon & Arianto 2004);   sedangkan
   222   223   224   225   226   227   228   229   230   231   232