Page 243 - 5f871381b4cd9c6426e115cd17c3ac43
P. 243

BAB 8 | INDIKATOR BIOLOGI








                                   Indikator biologi (bioindikator) adalah reaksi biologi dari jenis dan atau kelompok
                                   biota (flora, fauna, atau mikrob) yang secara teratur menghasilkan atau menun-
                                   jukkan respons tertentu dalam menanggapi perubahan kondisi lingkungannya.
                                   Sebagai indikator pengelolaan lingkungan, bioindikator juga dapat digunakan
                                   sebagai pengganti uji kualitas kimia dan fisika dan jika dihitung secara ekonomi
                                   biaya pengujiannya jauh lebih murah dan cepat. Biota dapat dijadikan bioindika-
                                   tor karena pada umumnya mereka memiliki persyaratan hidup yang spesifik
                                   dengan rentang adaptasi pendek dan rentan perubahan.

                                       Dalam bidang bioteknologi, bioindikator bisa merujuk ke sinyal molekul
                                   itu sendiri, sebagai alat untuk mengevaluasi kondisi fisiologis dari suatu or-
                                   ganisme. Bioindikator dapat digunakan untuk berbagai tujuan, yaitu 1) menilai
                                   kualitas atau keadaan lingkungan dari waktu ke waktu ketika terjadi suatu
                                   perubahan, misalnya perubahan kelembapan suatu lokasi atau ketinggian
                                   tempat; 2) menilai adanya perubahan lingkungan yang disebabkan karena
                                   aktivitas manusia misalnya adanya polusi, keberadaan pestisida, atau residu
                                   limbah beracun; 3) menilai terjadinya perubahan alam atau cekaman lingkungan,
                                   seperti kekeringan, banjir, dan gempa bumi. Dalam menilai kualitas ekosistem,
                                   baik terestrial maupun perairan, keberadaan jenis dapat digunakan sebagai
                                   indikator kualitas lingkungan, misalnya lumut kerak dapat digunakan untuk
                                   mengukur ada tidaknya polusi yang terjadi di suatu daerah. Keberadaan kadal,
                                   tikus hutan, burung, kunang-kunang menunjukkan bahwa kualitas ekosistem
                                   di daerah tersebut masih baik.


                                   8.1 Binatang sebagai Bioindikator


                                   Binatang sebagai komponen ekosistem memiliki rentang toleransi yang spesifik
                                   terhadap faktor fisika dan kimia lingkungan. Oleh karena itu, kehadiran, ke-
                                   limpahan, dan penyebaran suatu jenis binatang dipengaruhi oleh ketersediaan
                                   daya dukung serta kondisi faktor fisika dan kimia lingkungan. Kondisi demikian
                                   menyebabkan beberapa binatang tertentu dapat memberikan respons spesifik
                                   terhadap perubahan ekosistem sehingga dapat digunakan sebagai bioindikator.
                                   Salah satu bioindikator yang penting adalah keberadaan fauna.


                                                                                  Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014  |  219
   238   239   240   241   242   243   244   245   246   247   248