Page 42 - 1130-SMP-Ratna-Komala-dan-Rumbia-Ajaib-Sj-Fiks
P. 42

Ketika  adiknya  memuji  kepiawaian  dan  kebijaksanaan

            dalam  memimpin, Johan Syah juga memuji kesetiaan adiknya
            yang telah berupaya membebaskan dirinya dari kungkungan raja
            yang keras dan disiplin itu. Ratna Komala dalam kesempatan itu
            mengingatkan kakaknya agar segera meminang pujaan hati Johan
            Syah yang telah lama dipertunangkan oleh almarhum ayahanda
            mereka. Raja Johan  Syah dengan senang hati menuruti nasihat
            adiknya. Ia berniat akan menikahi tunangannya. Raja Johan Syah
            segera melapor paman perdana menteri tentang pernikahannya.
            Mereka  segera  membentuk  panitia  yang  akan  membantu  hari
            pernikahan  raja  muda  tersebut.  Acara  berjalan  lancar  tanpa
            banyak kendala.

                    Ratna  Komala  kembali  berpikir bahwa  Raja  Digar Alam

            pun tidak dapat dipersalahkan. Sebagai seorang raja yang bijak
            Raja Digar Alam telah memberi kesempatan kepada Johan Syah
            untuk mempelajari berbagai ilmu  yang berguna.

                    “Aku bersalah karena selama ini bersyakwasangka bahwa
            Raja Digar Alam telah menyiksa Johan Syah. Padahal semua ini
            karena kesalahan kami berdua yang tidak berterus terang bahwa
            kami berdua adalah putri Raja Khairan Langkawi,” demikian pikir
            Ratna Komala. Untuk mengurangi beban batin atas kesalahannya,
            Ratna  Komala berdoa memohon ampun  kepada  Sang  Pencipta
            Alam.


                    “Ya,  Allah,  hamba  yang  tidak  berdaya  ini harus melalui
            jalan  panjang  untuk  mencapai kesuksesan.  Semoga Paduka
            berkenan membimbing dan memberi jalan terang kepada kami!”





                                         37
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47