Page 45 - 1130-SMP-Ratna-Komala-dan-Rumbia-Ajaib-Sj-Fiks
P. 45

kawannya  memakai  nama  Genta  Sura  dan  Syah  Barma.  Mereka

            merantau melalui perjalanan darat. Tiga hari mereka berada di
            perjalanan.  Menjelang  pagi  hari  ketika  tertidur,  Bikrama  Indra
            bermimpi. Seorang kakek berjubah putih menghampirinya  lalu
            bertanya ke  mana tujuan  mereka. Bikrama Indra kebingungan
            tidak bisa menjawab karena hatinya sedang tidak menentu. Orang
            tua itu tertawa terkekeh-kekeh sambil berkata.

                    “Baiklah,  anak muda, aku sudah  tahu maksud  dan
            tujuanmu, mencari kekasih yang kau cintai, bukan? Baiklah kau
            temui  saja  seorang  pertapa  bernama  Darman  Syah  Menjana  di
            Gunung  Arduloka.”   Setelah berkata  demikian, kakek tersebut
            segera menghilang. Hati Bikrama yang semula ragu-ragu
            untuk  melanjutkan perjalanan menjadi mantap  untuk  mencari

            kekasihnya. Ia sadar bahwa Allah selalu memberi petunjuk dan
            melindungi  umatnya  yang  mau  berusaha.  Mereka  segera  pergi
            melanjutkan  perjalanan  untuk  mencari kakek Darman Syah di
            Gunung Arduloka.

                    Sampai  di Gunung  Arduloka,  hari telah  gelap.  Namun,
            tampak sebuah kedai masih buka. Seorang kakek sedang makan,
            Lela  Syaheran  segera  bertanya,  “Masih  jauhkah  menuju  puncak
            Arduloka?”     Kakek menjawab sambil santai, “Yah, bergantung
            kecepatan kakimu sendiri, jika cepat sehari kalian akan sampai
            ke puncak.” Setelah memberi beberapa pesan, orang tua itu pergi
            dari kedai tersebut. Genta Sura sudah lapar, ia minta lebih dahulu
            dilayani makan malam. Malam itu mereka minta izin tidur di kedai

            tersebut.






                                         40
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50