Page 27 - FLIPBOOK COBA
P. 27

PEMBAHASAN


                  A.    Definisi Teknologi Pendidikan

                               Organisasi terkemuka di bidang teknologi pendidikan, Komunikasi

                        dan  Teknologi  (AECT),  telah  berhasil  merintis,  menemukan,  dan  menen-
                        tukan bidang teknologi pendidikan.

                        Ini  didukung  oleh  definisi  yang
                        jelas, dan terus ditingkatkan sesuai

                        dengan  peristiwa  terkini  dan
                        kebijaksanaan  yang  berlaku.  Hal

                        ini berdasarkan definisi dari tahun

                        1963,  1977,  1994,  dan  2004.  Setiap  definisi  terus  bergeser  sesuai  dengan
                        momentum saat ini, yang berfungsi sebagai inti dari teknologi instruksional.

                        Definisi  dari  tahun  1963.  Definisi  ini  mewakili  fase  awal  di  mana  para
                        profesional teknologi pendidikan Amerika memutuskan untuk memperluas

                        penggunaan  film  dalam  pengajaran  di  kelas  lebih  dari  sekadar  penyajian
                        pendidik.  Pada  tahun  1960-an,  teori  komunikasi  sangat  berguna  untuk

                        memahami  bagaimana  setiap  kegiatan  sekolah  berlangsung.  Jelas  betapa

                        pentingnya  bagi  didik  untuk  belajar  bagaimana  menangani  peran-peranan
                        pendidik yang mendominasi dengan benar.

                               Seorang psikolog yang berpraktik menjelaskan pelajaran yang dipetik

                        oleh setiap siswa dan apa yang terjadi pada setiap orang saat mereka belajar.
                        Teori  di  balik  ini  dikenal  sebagai  kerucut  pengalaman  atau  pengalaman

                        kerucut dalam pembelajaran bi-dang. Pesan yang jelas dari pengalaman ini
                        adalah  bahwa  proses  pembelajaran  yang  terjadi  dalam  diri  setiap  orang

                        berkelanjutan,  mulus,  dan  terfokus.  Individu  terus  belajar  dari  titik  dasar,
                        khususnya melalui pengalaman di dunia nyata. Kemudian, ia belajar dengan

                        menerapkan pengetahuannya sendiri atau orang lain hingga akhirnya mampu

                        memahami konsep-konsep abstrak yang diwakili oleh simbol-simbol.
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32