Page 5 - Sinar Tani Edisi 4020
P. 5

5
                                                                       Edisi 27 Desember 2023 - 2 Januari 2024  |  No. 4020  Tahun LIV


          Kepada Pemerintah Baru,



          IPB Tawarkan




          Agromaritim













          Pemerintah Indonesia                saat  Food  And  Agriculture  Summit   keterpaduan darat dan laut inilah   Indonesia memiliki potensi  maritim
                                              III yang diselenggarakan Himpunan
                                                                                   yang akan diwujudkan. “Selama ini
                                                                                                                        yang besar yang sayangnya belum
          memiliki target                     Alumni IPB di Bogor, Senin (18/12).  pembangunan cenderung bersifat       dimanfaatkan secara optimal untuk
                                                         depan
                                                                    menurutnya,
                                                 Ke
          menjadi negara nomor                deindustrialisasi adalah wujud dari   parsial,  laut-laut  dan  darat-darat,”   mencapai kedaulatan pangan dan
                                                                                   sesalnya.
                                                                                                                        energi.  Misalnya, kontribusi  Energi
          4 besar di dunia. Untuk             pemerataan. Selama ini paradigma        Dengan sudut pandang yang         Baru Terbarukan (EBT) hanya sebesar
          itu, diperlukan sebuah              pertumbuhan      ekonomi      yang   parsial  tersebut   menurut    Arif,  12% dari total bauran energi nasional.
                                              diharapkan  adalah  trickle  down
                                                                                                                                          Prof
                                                                                                                                                 Hermanto
                                                                                                                                     itu,
                                                                                   penataan ruangan sifatnya parsial
                                                                                                                           Karena
          proses pertumbuhan                  effect (efek menetes ke bawah), tapi   laut sendiri dan darat juga sendiri.   mengusulkan  agar  perencanaan
                                                                                                         ruang
                                                                                                                 yang
          yang stabil yaitu                   kenyataannya yang  terjadi adalah    Dengan    penataan  pembangunan      pembangunan Indonesia harus lebih
                                                                                               itulah
                                              trickle  up  effect (efek menetes ke
                                                                                   terpisah
                                                                                                                                               sumberdaya
                                                                                                                                     dengan
                                                                                                                        disesuaikan
          6-7%. Itu hanya bisa                atas). “Ketimpangan ini menjadi isu   tidak bisa efektif berjalan. Misalnya,   ekonomi dan aspirasi masyarakat
          dilakukan dengan                    besar yang hingga saat ini belum     pencemaran di  darat  menyebabkan    lokal.  Hal  tersebut   ada  utama
                                                                                                                                                      pada
                                                                                   pencemaran di laut dan sebaliknya.
                                                                                                                        Agromaritim.
                                              tuntas sekian puluh tahun ini,
                                                                                                                                        Pilar-pilar
          strategi industrialisasi            bahkan sekarang indeks Gini Ratio    “Inilah  yang harus  kita  lihat  dalam   pembangunan      Agromaritim
          yang tepat. Kepada                  kita 0,388. Artinya memang masih     suatu  cara  pandang  yang  holistik,”   melibatkan pelayanan dasar, modal
          calon Presiden RI                   dalam kategori timpang,” tegasnya.   katanya.                             SDM, dan Modal Sosial. “Dalam
                                                 Arif menilai, pertumbuhan hanya
                                                                                      IPB menawarkan cara pandang
                                                                                                                        menghadapi tantangan menuju visi
          Periode 2024-2029, IPB              bisa tercipta kalau sektor ekonomi riil   baru melihat pembangunan yang   Indonesia Emas 2045, seperti kualitas
          University menawarkan               yang berkembang dan bukan sektor     tidak hanya berbasis teritorial dan   SDM dan kelembagaan, Agromaritim
                                              ekonomi  bubble,  sektor ekonomi
                                                                                   maritim
                                                                                             secara
                                                                                                                        muncul  sebagai  solusi  potensial,”
                                                                                                      terpisah,
                                                                                                                tetapi
          konsep Agromaritim                  yang rentan terhadap berbagai        sebuah pendekatan yang holistik.     katanya.
                                                                                                                           Strategi
                                                                                                                                            pembangunan
          sebagai bentuk                      guncangan. Sektor ekonomi riil itulah   Sektor ini bisa membuat Indonesia   Agromaritim mencakup Ekonomi
                                                                                   survive.
                                              yang harus diperkuat dan dorong.
          reindustrialisasi.                  “Kita bisa menyaksikan sektor yang   Siregar dalam  Food  And  Agriculture   Biru  dan  Bioekonomi     untuk
                                                                                      Guru Besar IPB, Prof Hermanto
                                                                                                                        meningkatkan
                                              sesuai  dengan  struktur  masyarakat
                                                                                                                                              produktivitas,
          J     ika melihat perkembangan      kita adalah sektor yang berbasis pada   Summit   III  mengatakan,   dan   inovasi, dan daya saing. Tahapan
                                                                                                                  visi
                                                                                   agromaritim seharusnya menjadi
                                              agromaritim,” katanya.
                                                                                                                        perencanaan  yang solid  melibatkan
                                                                                                                        penguatan
                                                                                   tonggak utama dalam perencanaan
                                 Indonesia,
                                                                                                                                     fondasi
                           di
                                                                                                                                              transformasi,
                industri
                                                 Agromaritim
                                                                             Arif,
                                                                 ungkap
                                                                                   pembangunan
                                                                                                                                                  ekspansi
                                                                                                                        akselerasi
                kenyataan
                              menunjukkan
                                              sebagai sebuah jawaban atas upaya
                                                                                                                                    transformasi,
                                                                                                      nasional
                                                                                                  kuatnya
                2013-2022
                                                                                                                        Indonesia Emas.
          terhadap   PDB    share   industri  mendorong partisipasi masyarakat     mendukung     Sayangnya,  Wawasan    global,  dan    akhirnya,  menuju
                                                                                   Nusantara.
                                      lama
                                              dalam pembangunan dan menjadi
                            semakin
                                                                                                              sebagai
          semakin    menurun,     sehingga    hakikat dari pemerataan. Pemerataan   negara    maritim,    pemerintah       “Prioritas       pembangunan
          yang terjadi sebenarnya adalah      itu bukan semata-mata pemerataan     belum  menjadikan  fokus utama       Agromaritim menitikberatkan pada
          deindustrialisasi.  Rektor    IPB   “kue”   pembangunan,    tapi   yang   pembangunan.                        pusat-pusat   pertumbuhan    agro-
          University, Prof. Dr. Arif Satria   paling penting adalah pemerataan        Prof.   Hermanto      kemudian    maritim dengan mobilisasi dukungan
          mengatakan, ketika pemerintah       kesempatan untuk terlibat dalam      membuka       data.   Produktivitas  dari seluruh pemangku kepentingan.
          Indonesia ingin membangkitkan       proses pembangunan sebagai aktor-    nasional terlihat dari  Total  Factor   Kesinambungan    pembangunan
          tidak  ada   cara   lain,  kecuali  aktor penting.                       Productivity (TFP) yang mengalami    diakui sebagai kebutuhan jangka
          reindustrialisasi.                                                       penurunan      bahkan      dengan    menengah dan panjang,” tuturnya.
             “Pilihan-pilihan      menjadi    Cara Pandang Kesatuan Darat-Laut     pertumbuhan      negatif   sebesar      Di sisi lain, reformasi pembiayaan
          terbuka.  Kita  akan   mengarah        Agromaritim     bukan     hanya   0,66% dalam periode 2005-2019.       menjadi kunci. Visi Agromaritim
          pada pilihan industrialisasi seperti   sebuah sektor yang terdiri dari   Perbandingan ini sangat mencolok     memerlukan investasi yang lebih
          apa yang harus kita ciptakan.       pertanian, kehutanan, peternakan,    dengan pencapaian TFP Korea.         besar, baik dari belanja negara
          Kita harus mewujudkan strategi      perikanan,  kelautan,  namun  juga      Tidak    hanya   itu,   efisiensi   maupun sektor swasta yang ramah
          industrialisasi yang mencerminkan   sebagai   cara   pandang    bahwa    perekonomian nasional (ICOR=6,7      pasar. Saat ini, kontribusi APBN
          struktur  masyarakat   Indonesia.   laut dan darat itu menjadi satu      di tahun 2022) juga menunjukkan      hanya sekitar 15% dari PDB Nasional,
          Industrialisasi  yang   memberi     kesatuan. Dengan demikian, proses    tingkat ketidakefisienan yang tinggi,     sehingga membutuhkan reformasi
          peluang,  partisipasi  masyarakat   perencanaan         pembangunan      jauh di bawah pencapaian Filipina    sistem keuangan dan pendekatan
          Indonesia secara lebih luas,” katanya   dengan  memperhatikan    aspek   (3,7) dan Thailand (4,4). Di sisi lain,   yang mendukung investasi swasta.
                                                                                                                           Dalam merancang pembangunan
                                                                                                                        ekonomi nasional, Pakar Ekonomi
                                                                                                                        Pertanian           menambahkan,
                                                                                                                        pemerintah    seharusnya   terlebih
                                                                                                                        dahulu      merancang       secara
                                                                                                                        komprehensif detil pada tataran
                                                                                                                        mikro,  baru  kemudian  kebijakan
                                                                                                                        makro. Dengan begitu, makro dan
                                                                                                                        mikro ekonomi dapat dibangun
                                                                                                                        bersamaan secara sinergis.
                                                                                                                           “Kedua   basis  ekonomi    yang
                                                                                                                        berbeda haluan `mazhab` tersebut
                                                                                                                        dapat berkembang dan tumbuh
                                                                                                                        secara bersamaan, sehingga tidak
                                                                                                                        akan  menimbulkan  kesenjangan,”
                                                                                                                        kata Hermanto Siregar.  Satu alasan
                                                                                                                        mendasar, mikro ekonomi sangat
                                                                                                                        berkaitan erat dengan sektor-sektor
                                                                                                                        yang  menjadi  tulang  punggung
                                                                                                                        ekonomi rakyat, seperti pertanian
                                                                                                                        dan UKM. Indri/Gsh/Yul
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10