Page 12 - Ebook ekosistem serangga
P. 12
1. Semut (Camponotus japonicus)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hymenoptera
Famili : Formicidae
Genus : Camponotus
Gambar 2. Semut Spesies : Camponotus japonicus
(Camponotus japonicus)
Sumber: Dokumentasi pribadi (2022)
Serangga jenis ini berperan sebagai detrivor, menghancurkan serasah
atau materi organik dengan cara memakannya. Semut dapat menggunakan
tempat tertentu yang dijadikan sebagai sarang, seperti pada rongga pohon
dan ruang dibawah tumpukan daun. Kehadiran serangga ini memiliki peran
penting dalam ekosistem, yakni sebagai predator, menguraikan bahan
organik, mengendalikan hama, dan dapat membantu proses penyerbukan.
Adanya semut, dapat dijadikan sebagai indikator kestabilan ekosistem,
semakin tinggi keragaman semut maka rantai makanan dan proses ekologi
semakin kompleks dan bervariasi. Semut merupakan hewan omnivora yang
oportunis, yakni mereka memakan banyak hal yang terdapat di sekitar
mereka.
Suhu tanah merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan
tingkat dekomposisi material organik tanah, bila dekomposisi material tanah
lebih cepat, maka vegetasi lebih subur dan dapat mengundang serangga
untuk datang. Suhu optimal bagi aktifitas semut kisaran suhu 25◦C-32◦C.
Suhu tanah yang tidak terlalu dingin disukai oleh arthropoda terutama fauna
di permukaan tanah, sehingga individu semut masih banyak dijumpai pada
masing-masing ekosistem (Haneda dan Nisfi, 2015).
Peran yang dimiliki semut sangat penting dalam ekosistem, sehingga
jika semut tidak ada dalam suatu ekosistem, maka ketahanan dan
kompleksitas di ekosistem tersebut akan berkurang. Spesies semut yang
ditemukan diantaranya Anoplolepis gracilipes, Polyrhachis lacteipennis,
Camponotus japonicus, Iridomyrmex ances dan Oecophylla smaragdina.
xcvv
8