Page 32 - BAB II - STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR
P. 32
kecil akibatnya energi ionisasi makin kecil. Energi ionisasi beberapa atom unsur terlihat
pada Tabel 2.14 berikut ini.
Tabel 2.14 Harga Energi Ionisasi Beberapa Unsur
Unsur perioda ke- Li Be B C N O F Ne 495
2 Energi ionisasi 124 215 191 260 325 314 402
Unsur perioda ke- Na Mg Al Si P S Cl Ar 362
3 Energi ionisasi 118 176 138 188 253 239 299
Unsur perioda ke- K Ca Ga Ge As Se Br Kr 322
4 Energi ionisasi 100 141 138 187 242 225 273
Unsur perioda ke- Rb Sr In Sn Sb Te I Xe 279
5 Energi ionisasi 96 131 133 169 199 208 241
Unsur perioda ke- Cs Ba Tl Pb Bi Rn 248
6 Energi ionisasi 90 120 141 171 195
d. Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah kemampuan suatu atom untuk menarik elektron dari
atom lain. Faktor yang mempengaruhi keelektronegatifan adalah gaya tarik dari inti
terhadap elektron dan jari-jari atom. Harga keelektronegatifan bersifat relatif (berupa
perbandingan suatu atom yag lain).
1) Unsur-unsur yang segolongan : keelktronegatifan makin ke bawah makin kecil,
karena gaya taik-menarik inti makin lemah. Unsur-unsur bagian bawah dalam
sistem periodik cenderung melepaskan elektron.
2) Unsur-unsur yang seperiode : keelektronegatifan makin ke kanan makin besar.
Keelektronegatifan terbesar pada setiap periode dimiliki oleh golongan VII A
(unsur-unsur halogen). Harga keelektronegatifan terbesar terdapat pada flour (F) yakni
4,0, dan harga terkecil terdapat pada fransium (Fr) yakni 0,7. Harga keelektronegatifan
penting untuk menentukan bilangan oksidasi (biloks) unsur dalam sutu senyawa. Jika
harga keelektronegatifan besar, berarti unsur yang bersangkutan cenderung menerim
elektron dan membentuk bilangan oksidasi negatif. Jika harga keelektronegatifan kecil,
unsur cenderung melepaskan elektron dan membentuk bilangan oksidasi positif. Jumlah
atom yang diikat bergantung pada elektron valensinya.