Page 26 - BAB I - STOIKIOMETRI
P. 26
Bila perbandingan volume gas pereaksi-pereaksi yang direaksikan tidak sesuai dengan
perbandingan koefisien reaksinya, maka akan terdapat pereaksi pembatas.
3. Reaksi Campuran
Persamaan reaksi campuran terjadi bila salah satu pereaksi terdiri dari beberapa
komponen pereaksi yang terdapat dalam campuran, dimana masing-masing komponen
tersebut tidak saling bereaksi. Beberapa komponen dalam campuran mungkin akan
bereaksi dengan pereaksi lainnya. Persamaan reaksi masing-masing komponen yang
bereaksi ditulis secara terpisah dan persamaan reaksinya tidak boleh dijumlahkan. Untuk
melihat hubungan perbandingan koefisien reaksi dengan perbandingan mol zat-zat
pereaksi yang bereaksi dengan zat-zat hasil reaksi, mol masing-masing komponen
dimisalkan dengan huruf dan kemudian diselesaikan secara aljabar. Cara yang sama dapat
digunakan untuk pereaksi campuran yang berwujud gas, dimana perbandingan koefisien
reaksi sama dengan perbandingan volume gas-gas yang bereaksi dengan gas-gas hasil
reaksi.
Contoh Soal
1. Bila kalium klorat (KClO3) dipanaskan akan terbentuk oksigen (O2) dan padatan
kalium klorida. Bila suatu campuran KClO3 dan KCl seberat 1,50 g dipanaskan hingga
semua terdekomposisi, ternyata dihasilkan sebanyak 185 ml pada 743 torr dan 26
o C. Hitung % berat KClO3 yang terdapat di dalam campuran tersebut. (Mr KClO3 =
122,55; R = 64,4 L.torr.K . mol )
-1
-1
Pembahasan:
Reaksi pemanasan KClO3:
2 KClO3(s) 2 KCl(s) + 3O2(g)
• Mol 02 = pV / RT = 743 torr x 0,185 l/64,4 l.torr.K .mol x 299K
-1
-1
= 0,0071 mol
Mol KCl03 = 2/3 x 0,0071 mol = 0,0047 mol
Massa KCl03 = 122,55 g.mol x 0,0071 mol = 0,58 g
-1
• % KCl03 = 0,58/1,5 x 100% = 38,67%
2. Sebotol zat kalium permanganat (KMnO4) tercampur dengan sedikit kalium klorida
(KCl). Bila sebanyak 0,586 g KMnO4 yang tidak murni tersebut dilarutkan dalam
basa, dan kemudian direaksikan dengan asam oksalat, Mn dalam contoh tersebut