Page 25 - BAB I - STOIKIOMETRI
P. 25
Efisiensi Hasil Reaksi
Dalam reaksi-reaksi kimia seringkali ditemukan bahwa banyaknya hasil reaksi
yang diperoleh secara praktik lebih kecil daripada banyaknya hasil reaksi secara
stoikhiometri (perhitungan secara teoritis). Atau dengan perkataan lain terjadi inefisiensi
hasil reaksi. Inefisiensi hasil reaksi terjadi mungkin disebabkan karena berbagai hal
antara lain: pereaksi tidak murni, penanganan hasil reaksi (misalnya: sewaktu pemisahan,
penampungan dan penimbangan) terjadi kesalahan dan/atau tidak sesuai dengan
prosedur penanganan. Efisiensi hasil reaksi dapat dihitung dengan rumus:
= 100 %
dimana we berat hasil reaksi hasil eksperimen dan wt adalah berat hasil reaksi secara
teoritis (stoikhiometri).
Contoh Soal :
Untuk reaksi: Pb(NO3)2 + 2 KI PbI2(s) + 2KNO3. Bila 25 ml 0,05 M Pb(NO3)2
dicampur dengan 50 ml 0,025 M KI akan menghasilkan 0,187 g PbI2 (Mr =461, tentukan
% hasil PbI2 dalam reaksi di atas!
Pembahasan: (Pereaksi Pembatas dan Persamaan Reaksi)
• Pb(NO3)2 = 25 ml x 0,05 mmol/ml = 1,25 mmol,
• KI = 50 ml x 0,025 mmol/ml = 1,25 mmol
Mol/koefisien: Pb(NO3)2 = 1,25/1 = 1,25
KI = 1,25/2 = 0,625 (KI adalah Pereaksi Pembatas)
• KI bereaksi = 1,25 mmol
• PbI2 terbentuk (Menurut Persamaan Reaksi)
= ½ x 1,25 mmol = 0,625 mmol
= 0,625 mmol x 461 mg/mmol = 288,125 mg
• PbI2 terbentuk = 0,187 g = 187 mg
• % PbI2 = 187/288,125 x 100% = 64,90 %
2. Reaksi Gas
Bila diukur pada suhu dan tekanan sama, dalam persamaan reaksi gas (pereaksi dan
hasil reaksi sama-sama gas), perbandingan koefisien reaksi menyatakan perbandingan
volume gas pereaksi yang dapat bereaksi dengan volume gas hasil reaksi yang terbentuk.