Page 272 - FTHP_BUKU AJAR
P. 272
Buku Ajar
juga menunjukkan bahwa 20-55% dari berkas pembuluh lateks
terdapat pada 1 mm pertama dari kambium, 10-35% pada jarak 2
mm dari kambium dan 10-30% pada jarak berikutnya. Dengan
demikian kedalaman pisau sadap akan berpengaruh terhadap hasil
sadapan karet.
2. Fisiologi Pengaliran lateks
Mengalirnya lateks setelah disadap adalah akibat dari adanya
tekanan turgor pada berkas pembuluh lateks. Turun naiknya
tekanan turgor dipengaruhi oleh waktu (sepanjang hari). Tekanan
turgor tertinggi diketahui terjadi pada Pukul 04.00-
08.30 pagi. Pada saat tersebut penyadapan layak dilakukan untuk
memperoleh hasil tetesan lateks paling banyak. Semakin siang,
seiring dengan meningkatnya intensitas sinar matahari maka
tekanan turgor akan semakin sedikit dan tetesan lateks juga akan
semakin kecil. Aspek fisiologis ini menjad pedoman utama
waktu penyadapan bagi para petani karet.
Penyadapan dengan frekwensi yang terlalu tinggi akan
menghasilkan lateks yang memiliki kadar karet kering rendah,
karena tidak tersedianya waktu untuk terbentuknya senyawa
isopren, yang paling tidak memerlukan waktu 42 jam setelah
penyadapan. Penyadapan yang berfrekwensi terlalu tinggi juga
akan menghabiskan persediaan kulit pohon yang berkaibat pada
umur ekonomi pohon yang singkat.
3. Kriteria layak sadap
Kriteria utama layak sadap pada areal pertanaman karet adalah
lilit batang pohon yang dinilai dapat memberi petunjuk tentang
ketebalan kulit pohon dan kemampuan fisiologis pohon untuk
dapat menghasilkan lateks secara optimal. Lilit batang pohon
yang siap sadap berukuran lebih dari 45 cm yang diukur 130 cm
dari pertautan okulasi, dan biasanya dijumpai pada
252 Siti Asmaniyah Mardiyani