Page 15 - SD_Danau Laut Tador
P. 15

ladang dan sawah. Dia seorang ibu tanpa anak. Kepada
            dialah Tador dititipkan.

                 Ayah dan ibu kembali bersama menggarap ladang
            dan sawah. Sejak matahari belum terbit, keduanya sudah

            keluar rumah. Sedangkan Tador tetap dibiarkan tertidur.
            Barulah setelah matahari terbit, sang tetangga datang.

            Beruntung, Tador selalu bangun setiap kali tetangga itu
            sudah tiba. Awal-awal Tador sempat bingung, mengapa

            ketika bangun tidak ada ibu? Namun, seiring waktu Tador
            jadi  mengerti. Pun, Tador  tidak pernah  protes ketika

            selepas magrib kedua orang tuanya baru tiba di rumah.
                 “Ayah dan ibu bekerja, Nak. Ini semua demi Tador.

            Biar kita semua hidup enak, Nak. Biar kita semua bisa
            makan,” begitu penjelasan ayah tanpa Tador minta.

                 Tador  yang  saat  itu  sudah  berusia  lima  tahun
            hanya  mengangguk-angguk  sembari  memainkan  ole-

            ole, sejenis bunyi-bunyian dari batang padi yang dibawa
            ayahnya.  Ayah  tersenyum,  sementara  sang  ibu  masih

            sibuk menyiapkan makan malam.
                 Tidak  lama  kemudian  masakan  selesai.  Sayur

            daun  pepaya  tersedia.  Ada  pula  ikan  asin  bakar  dan
            sambal. Tador mencampakkan mainannya dan langsung

            menyambar makanan.



                                           7
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20