Page 18 - SD_Danau Laut Tador
P. 18

“Ayah, Tador ’kan sudah besar,” rayunya.
                 “Ibu, Tador ‘kan juga mau membantu,” tambahnya.

                 Rengekan  Tador  terus  terdengar.  Ayah  dan  ibu
            menggelengkan  kepala.  “Tador,  lebih  aman  kamu  di

            rumah, ya,” kata mereka.
                 Tador  tampak  tidak  senang.  Bagaimanapun  dia

            ingin  membantu  kedua orang  tuanya  itu.  “Kamu  ‘kan
            dapat bermain dengan kawan-kawan. Nanti kalau kamu

            sudah besar, kamu memang wajib membantu ayah dan
            ibu. Sabar dulu ya, sayang,” bujuk ibu.

                 Tador mengalah. Dia tidak tahu lagi cara membujuk
            orang tuanya itu.

                 Oleh karena itu, sendirianlah Tador selama orang
            tuanya bekerja. Setiap bangun tidur dia selalu sendirian,

            mandi, makan makanan yang sudah disediakan ibu dan
            kemudian bermain. Begitu sore dia kembali ke rumah,

            mandi, kemudian setia menanti orang tua kembali dari
            ladang dan sawah. Begitu terus hari-hari yang dijalani

            Tador.
                 Bukan  mau  durhaka,  melainkan  belakangan  ini

            Tador  memang  suka  bermain  di  sungai.  Dia  bermain
            air  bersama-sama  temannya. Dari  situ  pula  dia  mulai

            mahir  berenang.  Ayah  tidak  tahu  itu.  Ibu  pun  sama



                                        10
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23