Page 319 - Modul MP
P. 319
Materi Pelatihan Inti 3b – Modul Perencanaan dan Penganggaran Puskesmas
PUSAT PELATIHAN SDMK-BPPSDMK Bekerjasama dengan UNIT ESELON I DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN
Perhitungan kebutuhan anggaran obat per kapita yang akan
didukung oleh APBD II dan DAK :
( $2,05 ℎ ℎ )−Alokasi Anggaran Obat di APBN Tahun n
A=
Jumlah Penduduk Tahun n
Catatan:
Referensi dari Indonesia Health Sector Review: Policy Note
Series (Pharmaceuticals: Why reform is needed). March 2009.
” Districts need to spend around US $1.50 per capita or more on
average (assuming the central government continues to provide
around US$ 0.55 per capita for Puskesmas drugs)”.
Daerah perlu membelanjakan rata-rata sekitar US$1.50 per
kapita atau lebih (dengan asumsi pemerintah pusat terus
menyediakan sekitar US 0.55 per kapita untuk obat Puskesmas
Perhitungan minimal alokasi Kab/Kota :
Anggaran Obat dan Perbekkes APBD 2 Th n
B = A − rata rata( ) Jumlah Penduduk Kab
Jumlah Penduduk Kab Kota Th n
/ Kota Th n
Perhitungan kemampuan anggaran perkapita obat
Kabupaten/Kota :
Anggaran Obat dan Perbekkes APBD 2 Th n + Alokasi DAK Subbidang Kefarmasian Th n
=
Jumlah Penduduk Kab / Kota Th n
Catatan : Indeks adalah nilai/point suatu daerah dibagi dengan
rata – rata nasionalnya.
Bila Indeks Biaya Perkapita (Indeks C) < 0, maka indeks
dikoreksi menjadi 0.
a) Alokasi Obat dan Perbekalan kesehatan Kab/Kota
= ( (1 − ) ℎ ℎ
Jika D < B, maka Alokasi Obat dan BMHP bagi Kab/Kota
adalah B. Jika D> B, maka alokasi Obat dan BMHP bagi
Kab/Kota adalah D
b) Indeks Alokasi Obat dan BMHP merupakan Indeks dari D,
serta dibandingkan dengan Usulan penyediaan Obat dan
Pelatihan Manajemen Puskesmas | 67