Page 14 - Kumpulan Cerita Inspiratif KKN BMC 2 2021_Kecamatan Gayamsari
P. 14
KKN: Kuliah, Kerja, Nyambi Sinau
Oleh: Wahidatul Hanifah
“Hadeh,”
Gerutuan terdengar dari dara berusia 21 tahun yang masih terbaring di kasur, bak tak
peduli jika sudah merusak simfoni pagi. Teringat bahwa nanti harus kembali terjun ke desa, dari
kemarin sudah diingatkan kawannya jika besok ada progja.
Pelaku yang diberi asma Wahidatul Hanifah dan kerap kali disapa Hani oleh teman-
temannya itu padahal baru saja membuka mata. Mahasiswi prodi Pendidikan Bahasa Jepang
Universitas Negeri Semarang angkatan 2018 yang biasa-biasa saja, dan sekarang tengah
menjalankan Kuliah Kerja Nyata atau KKN di kelurahan Gayamsari. Ya, perkenalannya sampai
situ saja.
Jika ada adik tingkat yang membaca ini lantas terbesit pertanyaan: “KKN tuh ngapain
aja sih, Mbak?” jawabannya ya ngerjain program kerja, Dik. Kepo, kan? Baik, akan kuanggap
kalian kepo agar tulisan ini bisa makin banyak. Jadi begini, adik-adikku yang manis, dari Unnes
kita tercinta sudah diberi beberapa program kerja atau yang akrab disebut progja. Ada Unnes
Mengajar, mahasiswa sebagai duta perubahan perilaku, dan product branding. Itu saja? Oh,
tidak semudah itu. Sebagai mahasiswa kebanggaan Unnes tercinta, tentu saja kita disuruh ngide
juga. Akhirnya, lahir lah progja hasil brainstorming otak encer kami, yakni Unnes KKN
menanam, sosialisasi pentingnya vaksinasi Covid-19, dan peningkatan kreativitas warga melalui
cipta pantun dan puisi.
Cukup ulasan KKN-nya, mari kita kembali lagi ke alur utama. Singkat cerita, pukul
sebelas pagi, semua anggota kelompok telah berkumpul untuk melaksanakan progja hari itu.
Sesuai rencana, pagi menjelang siang ini kami akan menjalankan progja Unnes menanam.
Tanaman sudah siap, cetok juga sudah, dan yang paling penting, sudah mengumpulkan niat. Tak
menunggu waktu lama, kami segera melakukan eksekusi—dengan menyimpan asa agar cepat
kelar lalu bisa cepat beristirahat lagi. Melawan terik sang surya, bermandikan peluh, dan tentu
saja, sambatan-sambatan karena panas yang lolos dari belah bibir manusia-manusia tangguh ini.
Tak terkecuali pemudi mager bernama Hani tadi, si hobi sambat.
Lelah, itu yang ia rasakan. Ia terbiasa menghabiskan setengah hari untuk bersantai, yang
mana ternyata mempengaruhi kerja otot dan ketahanan badannya—tubuhnya belum terbiasa
9