Page 36 - MODUL KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA MASA PRASEJARAH_Neat
P. 36
beberapa keluarga dan dalam kampung di pimpin oleh satu ketua kampung atau
ketua suku. Strata sosial dari ketua suku adalah paling tinggi, karena kriteria
yang di ambil berdasarkan orang yang paling tua atau yang paling berwibawa
secara religius. Dengan demikian semua aturan yang telah di tetapkan kan di
taati dan di jalankan oleh seluruh kelompok tersebut.
Kebutuhan hidup secara bersama-sama di kelola untuk kepentingan bersama.
Kegiatan yang memerlukan tenaga besar seperti membangun rumah, berburu,
membuat perahu, membabat hutan untuk ladang pertanian diserahkan pada
kaum laki-laki. Sedangkan kegiatan mengumpulkan makanan, menabur benih di
ladang, beternak, merawat rumah dan keluarga yang masih kecil di serahkan
pada kaum perempuan. Sedangkan ketua kampung atau suku sebagai komando
dari semua kegiatan diatas sekaligus sebagai pusat religi pada kepercayaan
yang mereka anut. Dari sinilah mulai muncul strata sosial dalam sebuah
komunitas masyarakat kecil. Secara berangsur-angsur namun pasti kelompok ini
kan membentuk sebuah masyarakat yang besar dan kompleks sehingga kan
muncul suatu masyarakat kompleks di bawah kekuasaan yang kelak di sebut
kerajaan dengan datangnya pengaruh Hindu dan Budha.
3) Kehidupan Budaya
Pada masa bercocok tanam telah menghasil budaya yang mengarah pada usaha
bercocok tanam yang syarat dengan kepercayaan/religi. Bentuk alat-alatnya pun
lebih halus dan sudah bergaya seni. Secara fungsi alat-lat ini digunakan selain
sebagai alat bercocok tanam juga sebagai alat upacara keagamaan. Alat
tersebut antara lain kapak persegi, kapak lonjong, gerabah, alat pemukul kayu
dan perhiasan/manik-manik.
Kapak persegi digunakan sebagai pengerjaan kayu membuat rumah, menggarap
ladang dan alat upacara. Kapak Lonjong digunakan untuk mencangkul tanah dan
memotong kayu. Alat pemukul kulit kayu di gunakan untuk memukul-mukul kulit
kayu hingga halus. Kerajinan gerabah di gunakan untuk alat-alat rumah tangga
dan upacara keagamaan. Perhiasan berupa gelang dari batu dan kulit kerang di
36