Page 162 - Alohomora - Smandel XII IPS 1
P. 162

Reva  langsung  ingat  dan  bergegas  kembali  ke  kamarnya  untuk
           mengambil sebuah koper biru langit di bawah lemarinya. Kopernya memang
           sedikit  berdebu,  karena  sudah  tiga  tahun  sejak  pindah  waktu  itu.  Reva
           membersihkan koper biru langitnya dengan bersih.Setelah selesai dibersihkan,
           kopernyamenjadi bersih dan mengkilap. Reva langsungsaja memasukkan baju-
           baju  yang  mungkinakan  selalu  dia  pakai,  buku notekesayangannya,  dan  foto
           Reva bersamakeluarganya.
                 Saat Reva ingin menutup kopernya, dia melihat terdapat sebuah kotak
           berwarna  biru  tua  di  meja  belajarnya.  Reva  mengambil  kotak  itu  dan
           membukanya. Ternyata isinya sebuah kalung kerang yang sangat cantik. Reva
           ingat  Kalau  Tera  pernah  bilang  kotak  itu  adalah  sebuah  pemberian  dari
           temannya  yang  berharga  sebelum  kecelakaannya  terjadi.  Sebuah  benda
           berharga  yang  selalu  Reva  simpan.  Sayangnya  Reva  tidak  ingat  dari  siapa
           kalung itu. Reva menutup kotak itu.
                 "Kamu  belum  selesai membereskan  bawaanmu?"  tanya  Winka, kakak
           keduanya  yang memperhatikan  Reva  dari  pinggir  pintu kamar  yang  terbuka.
           Reva langsung menoleh ke arah Winka
                 "Belum,"  jawab  singkat  Reva.  Winka  melihat  ke  arah  kotak  biru  tua
           yang dipegang Reva.
                 "Kamu  tidak  mau  membawanya  ke  asramamu?"  tanya  lagi  Winka.
           Reva yang menoleh ke arah Winka, kembali melihat ke arah kotak biru langit
           itu

                 "Tidak, lagipula aku tidak punya ingatan tentang kotak ini. Jadi lebih
           baik aku tidak membawanya," jawab Reva dengan tersenyum tipis.

                 Menurut  Reva,  daripada  membawa  sebuah  kenangan  yang  tidak  dia
           ingat  lebih  baik  disimpan.  Winka  masuk  ke  dalam  kamarnya  dan  duduk  di
           kasur Reva.

                 "Reva, lebih baik kamu bawa aja," saran Winka.
                 Reva menatap dengan lekat kotak biru itu. Di dalam hatinya dia merasa
           kotak  itu  sangat  berharga  baginya,  tetapi  dia  tidak  memiliki  ingatan
           tentangnya. Seperti danau yang indah tanpa air.

                 "Kamu bawa saja kotak itu, Reva," sahut Tera yang tiba-tiba datang ke
           kamarnya. Winka dan Reva menoleh ke arah Tera.
                 "Sudah bawa saja," lanjut Tera. Reva menatap isi kotak biru itu

                 Ngapain lo ke sini?" tanya Winka pada Tera.


           150
   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167