Page 176 - Alohomora - Smandel XII IPS 1
P. 176

kesayanganku ini. Dia adalah teman dekatku, emm teman yang dekat, sangat
           dekat,  lebih  dekat  daripada  Morena  dan  Rania,  lebih  dekat  dari  yang  kalian
           sebut  teman,  semoga  kalian  mengerti  teman  yang  aku  maksut  kali  ini  ya
           hehe.Aku  lupa  menceritakan  bagaimana  aku  dan  Rinal  akhirnya  seperti
           ini.Namun yang harus kalian ketahui bahwa dia adalah seseorang yang sangat
           baik,  telinganya  bersedia  mendengar  setiap  kesalku,  walaupun  kita  berdua
           sering berbeda pendapat, tapi dia benar-benar bisa memahamiku hohoho.
                 “kenapa gitu  jawabnya?  Aku  buat  salah  tah?” tanyanya  lagi.“Enggak,
           lagi mood aja jawabnya kayak gitu” jelasku lagi. “yaudah kalo gitu, nanti pas
           pulang  mood  ngobrolnya  udah  ga  kayak  gini  lagi  ya  Win”  ujarnya  sembari
           beranjak  dari  mejaku  menuju  pintu  kelas.  Aku  kembali  melanjutkan
           aktivitasku bersama Nara yang berasa disampingku.Setelah lelah menulis tugas
           Geografi  yang  kukerjakan,  aku  kemudian  beristirahat,  meluruskan  badanku
           dikursi,  dan  melihat  Nara  yang  sudah  ketiduran  akibat  kelelahan  menulis
           tugas.  Aku  kemudian  mengalhkan  padanganku,  memandangi  kembali  setiap
           wajah-wajah  membosankan di kelas ini karena kuliat setiap hari, yang akan
           sulit kutemui nantinya. Banyak harapku kepada wajah-wajah itu, semoga tuhan
           selalu  bersama  mereka,  semoga  selalu  banyak  hal  baik  disekitar  mereka,
           semoga selalu ada jalan keluar dari setiap masalah yang akan mereka hadapi
           nanti, dan semoga mereka selalu kuat untuk menjalani hidup.

                 Percayalah  waktu  itu  sangat  cepat,  dan  banyak  moment  yang  terjadi
           didalamnya, aku bahkan terlalu pelupa untuk setiap alur dari kepingan moment
           itu,  aku  hanya  menceritakannya  sepintas  yang  ku  ingat  lalu  melanjutkan  ke
           moment selanjutnya.
                 Ujian  Sekolah  tinggal  menunggu  beberapa  saat  lagi,  masing-masing
           dari kami sudah menyibukan diri mempersiapkan masa depan. Bimbel, binsik,
           UTBK,  eligible,  kedinasan,  ptn,  akun,  SNBP  adalah  kata  yang  sudah  tidak
           asing terdengar bahkan menjadi pembahasan kami setiap harinya.Semakin hari
           semakin riuh terdengar  di  sekitarku.  Aku  yang  awalnya  takut  akan moment-
           moment  menjelang  lulus  ini,  sekarang  malah  menantinya,  aku  menyadari
           bahwa  rasa  takut  tidak  membuat  waktu  untuk  menghentikan  dirinya,
           menunggu  rasa  takut  kita  mereda  lalu  kembali  memutarkan  detik  per  detik
           yang ia punya. Aku belum tahu bagaimana akhirnya dari kisah ini. Maaf jika
           kalian tidak banyak mengerti tentang tulisan yang aku tumpahkan pada bab ini,
           aku  tidak terlalu mahir  dalam menulis, aku hanya  suka  membaca  karya  luar
           biasa dari orang lain.

                 Kurasa aku suda tidak tahu harus menuliskan apalagi, Mungkin sudah
           sangat cukup untuk memenuhi satu bab. Aku ingin mengucapkan terima kasih
           kepada setiap tawa yang hadir saat aku berasama 12 IPS 1, untuk setiap luka



           164
   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180   181