Page 42 - Teaching Factory Pada Sekolah Menengah Kejuruan - La Resi
P. 42
5. penetrasi Broadband dan Mobile Device
6. peran guru dan standardisasi konten pendidikan
7. tersedianya konten media pendidikan di internet
8. penyerapan lulusan (employability) menjadi fokus penting dari riset
buku ini
9. pengajaran tentang kewirausahaan, inkubasi, dan teaching factory
10. program pemagangan siswa.
Pemerintah berargumen bahwa permasalahan vokasi ada pada
kualitas bukan pada kuantitasnya. Berikut merupakan potensi
permasalahan yang dihadapi oleh ketenagakerjaan lulusan vokasi:
1. Ketidaksesuaian antara kompetensi lulusan vokasi dengan
kebutuhan industri;
2. Tingginya jumlah siswa/i vokasi kompetensi tertentu akibat
pengembangan pendidikan vokasi yang tidak terarah;
3. Pengembangan sistem dan fasilitas pendidikan vokasi yang tidak
terarah.
D. Pendidikan Vokasi di Negara Lain
1. Sistem Pembelajaran Vokasi di Inggris
Inggris menempatkan tenaga kerja dan keterampilan sebagai inti
dari kesejahteraan ekonomi. Membekali orang-orang dengan pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku yang benar akan membuat orang-orang bekerja
secara berkelanjutan dan dapat mendorong mobilitas sosial dan kesetaraan
sosial. Dengan begitu, perekonomian Inggris dapat menangkap peluang-
peluang baru untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan produktivitas.
Sistem Technical and Vocational Education and Training (TVET)
Inggris dibuat untuk mempersiapkan para individu kepada dunia kerja,
memberikan mereka keterampilan yang sesuai dengan industri,
perdagangan, atau pekerjaan tertentu. Harapannya melalui sistem TVET,