Page 71 - Teaching Factory Pada Sekolah Menengah Kejuruan - La Resi
P. 71
Training; (2) Competency Based Training (CBT); (3) Production Based
Education and Training (PBET). Teachin factory mengacu pada standar dan
prosedur kerjayang berlaku di industri dan dilaksanakan dalam suasana
seperti yang terjadi diindustri. Teaching factory dilaksanakan sebagai
pembelajaran ketrampilan proses secara bertahap untuk belajar
pengembangan kebiasaan kerja, ketelitian kerja, standar dan prosedur
kerja, menuju kreativitas kerja. Pelaksanaan teaching factory menerapkan
prinsip blok kompetensi dan blok waktu, penerapan tugas dan alatalat kerja
sesuai standar industri, menggunakan job sheet standar, penilaian berbasis
proses dan produk. Desain pembelajaran dalam teaching factory dirancang
satu anak satu Job, atau satu kelompok anak satu job dengan pembagian
tugas yang spesifik. Disamping mengembangkan ketrampilan proses,
teaching factory juga menghasilkan produk barang/jasa yang siap
dipasarkan. Teaching factory sebagai usaha produksi atau jasa
membutuhkan suatu regulasi sebagai payung pelaksanaan di lapangan.
C. Penerapan Teaching Factory pada SMK
Pembelajaran teaching factory pada sekolah menengah kejuruan
(SMK) dilaksanakan dengan tujuan:
1. Mempersiapkan lulusan SMK menjadi pekerja, dan wirausaha;
2. Membantu siswa memilih bidang kerja yang sesuai dengan
kompetensinya;
3. Menumbuhkan kreatifitas siswa melalui learning by doing;
4. Memberikan ketrampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja;
5. Memperluas cakupan kesempatan rekruitmen bagi lulusan SMK;
6. Membantu siswa SMK dalam mempersiapkan diri menjadi tenaga kerja,
serta membantu menjalin kerjasama dengan dunia kerja yang actual;
7. memberi kesempatan kepada siswa SMK untuk melatih ketrampilannya
sehingga dapat membuat keputusan tentang karier yang akan dipilih.
63