Page 26 - SD_Bukit Perak
P. 26
Kuputuskan berlari saja kembali ke sini. Untung, mereka
tak sempat menemukanku. Padahal, jaraknya sangat
dekat.”
“Bersenjata lengkap? Senjata yang seperti apa yang
mereka bawa?” tanya Datuk Sengalo.
“Sepertinya senapan, Ayah.”
Datuk Sengalo terdiam sejenak. “Apakah Datuk
Dano Lamo telah bekerja sama dengan para penjajah
Belanda?” gumam Datuk dalam hatinya.
“Kau tak perlu risau, duhai Putriku. Selama keris
perak itu masih ada di perbatasan desa ini, halimunan
akan selalu melindungi kita.”
“Keris perak? Apa maksudnya, Ayah?” tanya sang
Putri penasaran.
“Kau masih ingat ketika Ayah memberimu anak
harimau putih?”
“Mana mungkin ananda lupa, Ayah. Itu pemberian
Ayah yang berharga bagiku,” jawab sang Putri.
“Keris perak itu Ayah dapatkan ketika Ayah
menyelesaikan pertapaan Ayah. Tepat di sebelah anak
harimau putih itu.”
14