Page 30 - SD_Bukit Perak
P. 30
Pada suatu hari yang cerah, angin berembus
sepoi-sepoi menerpa rambut sang Putri yang panjang.
Dia duduk bersama seekor harimau putih di sebuah
pendopo rumahnya. Sesekali dia tersenyum melihat
warga desa yang bergotong-royong sedang bercocok
tanam. Ada yang menanam jagung, buah-buahan, padi
buat kebutuhan hidup mereka. Ada pula yang ke hutan
mencari hewan buruan dan kayu bakar.
Kehidupan warga desa sangat harmonis. Tidak
ada jurang antara yang kaya dan yang miskin. Semua
warga saling mencukupi kebutuhannya masing-masing.
Jika ada yang kekurangan akan dibantu oleh warga
yang lain. Keharmonisan dan kebersamaan inilah yang
selalu dijaga oleh Datuk Sengalo. Dia bahkan rela harus
kehilangan keluarganya sendiri daripada kehilangan
warganya. Bagi Datuk Sengalo, warga dan desanya
adalah segalanya. Hidup dan matinya hanya untuk warga
dan desanya tersebut. Oleh sebab itu, Datuk Sengalo
rela mempertaruhkan nyawanya demi mempertahankan
warga dan desanya.
18