Page 34 - SD_Bukit Perak
P. 34
Harimau putih pun segera melompat dan berdiri
di sebelah pohon itu. Dengan bantuan harimau putih,
sang Putri pun berhasil memanjat pohon tersebut.
Dia mengambil buah pohon tersebut, mengupas, lalu
mencoba memakannya. Rasanya manis-manis asam.
“Tidak salah lagi. Inilah pohon rambe yang dimaksud
ayah.”
Rasa buah rambe yang manis-manis asam membuat
sang Putri ketagihan memakannya. Sampai dia tak mau
berhenti memakannya. Saking lahapnya, dia tak melihat
lagi ada satu buah rambe yang sangat besar telah ditelan
sang Putri. Biji buah itu tersangkut ditenggorokannya.
Hal itu membuat putri sulit bernapas. Dia segera turun
dan mencoba berjalan mencari sumber air. Tanpa sadar
dia telah keluar jauh dari batas desa yang dilindungi
oleh keris perak. Karena belum mendapatkan air dan
rasa sakit yang tak tertahan, sang Putri akhirnya jatuh
dan pingsan.
Tidak terlihatnya sang Putri hingga larut malam
membuat Datuk Sengalo khawatir. Sudah dicari di
kamar dan sekeliling rumah, tetapi putri tetap tidak
ditemukan. Datuk Sengalo menanyakan hal tersebut
22