Page 134 - FIKIH_MTs_KELAS_ IX_KSKK_2020
P. 134

4.  Syarat Hiwalah

                         a.  Muhil (pihak pertama)
                             1)  Baligh dan berakal.

                             2)  Ridha (tidak dipaksa). Jika muhil dipaksa untuk melakukan hiwalah maka
                                tidak sah.

                         b.  Muhal (pihak kedua)
                             1)  Baligh dan berakal.

                             2)  Ada persetujuan dari muhal terhadap muhil yang melakukan hiwalah.

                         c.  Muhal alaih (Pihak ketiga)
                             1)  Baligh dan berakal.

                             2)  Ada persetujuan (ridha) dari muhal alaih.
                         d.  Hutang yang dialihkan

                             1)  Sesuatu yang dialihkan itu adalah sesutu yang sudah dalam bentuk hutang
                                piutang yang pasti.

                             2)  Hutang muhil kepada muhal maupun muhal alaih sama dalam jumlah dan

                                kualitasnya (hiwalah al-Muqayyadah).
                                Mazhab  Syafi’i  juga  menambahkan  bahwa  kedua  hutang  itu  harus  sama

                                pada waktu jatuh temponya, jika tidak sama maka tidak sah akad hiwalah.

                     5.  Konsekuensi Hiwalah

                         a.  Kewajiban  muhil  kepada  muhal  untuk  membayar  hutang  dengan  sendirinya

                             menjadi terlepas (bebas).
                         b.  Adanya hak muhal untuk menuntut pembayaran hutang kepada muhal alaih.


                     6.  Jenis Hiwalah
                         a.  Ditinjau dari segi objek akad, hiwalah dibagi menjadi dua jenis yaitu:

                             1)  Hiwalah  al-Haq  yaitu  apabila  yang dipindahkan itu hak menuntut  hutang

                                (pemindahan hak).
                             2)  Hiwalah  ad-Dain,  yaitu  apabila  yang  dipindahkan  itu  kewajiban  untuk

                                membayar hutang (pemindahan hutang/kewajiban).











               118 FIKIH MADRASAH TSANAWIYAH KELAS IX
   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139