Page 50 - BUKU DONGENG
P. 50

Melihat  perjuangan  Tikus  yang  sangat

                 berat,  mengarungi  lautan  luas  hanya  dengan

                 sebatang  pohon  dadap,  muncul  rasa  kasihan

                 saudagar Kelinci.


                        “Maksud  kedatanganmu,  saya  sudah
                 tahu.  Tikus,  bibit  apa  pun  di  sini  ada.  Mau

                 bawa  seberapa  pun  boleh.  Tapi  saya  kasihan

                 sama  kamu  sebab  kamu  hanya  menggunakan

                 sebatang pohon kayu. Saya takut kamu sudah
                 bawa banyak, berat, malah kamu tenggelam.”


                        “Tuan,  saya  hanya  akan  membawa  bibit

                 semampu saya saja. Saya tahu perjalanan saya

                 sangat berat.”


                        “Mmm… bolehlah, kalau begitu.”


                        Akhirnya,  Tikus  berpamitan  kepada

                 saudagar Kelinci. Ia  membawa bibit  padi sedikit
                 dan  biji  jagung dua  biji.  Bibit itu  dimasukkan

                 ke mulutnya,  kemudian  dijaga  oleh  lidahnya

                 supaya tidak jatuh.




                                            40
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55