Page 51 - BUKU DONGENG
P. 51

Dalam perjalanan pulang, tikus berjuang

                 sekuat  tenaga  supaya  bibit-bibit  tanaman

                 itu  tidak  jatuh.  Ia  bertahan  saat  dihempas
                 gelombang  besar  dan  perahunya  hampir  saja

                 karam. Bahkan, saat dirinya merasa haus dan

                 lapar,  ia  tetap  saja  mengatupkan  mulutnya.
                 Tikus  itu  sampai  juga  ke  rumah  sahabatnya.

                 Melihat  kedatangan  Tikus, dengan  tergopoh-
                 gopoh Kucing menyambutnya.


                        “Akang  sangat  senang  Rai  berhasil

                 menjalankan tugas dengan baik. Sekarang Rai
                 istirahat, biar Akang yang memilah-milah bibit-

                 bibit tanaman ini. Besok  kita  tanam bersama-

                 sama.”


                        “Baik Kang.” Tikus pun segera istirahat.


                        Keesokan hari kedua sahabat itu menanam
                 bibit-bibit  tanaman.  Mereka  memiliki  harapan

                 supaya bibit-bibit itu  tumbuh subur dan mereka
                 memiliki persediaan makanan yang banyak.








                                            41
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56