Page 55 - BUKU DONGENG
P. 55
yang bening, mengalir ke sebuah cekungan.
Sementara itu,tanaman dan rumput di pinggir
cekungan air itu pun warnanya hijau.
“Terima kasih Tuhan, doa hambamu
dikabulkan,” kata Kancil. Ia tidak buru-buru
minum dan makan. Namun, sujud syukur kepada
Tuhan Yang Mahakuasa. Setelah itu, ia baru
minum pelan-pelan.
Ternyata di belakang kancil ada seekor
serigala yang tengah memburunya. Kancil tidak
menyadari keadaan itu. Serigala sendiri ragu-
ragu karena badan Kancil yang belang-belang
kotor itu seperti anak Harimau. Sementara,
kepalanya seperti kepala Kancil. Jadi, serigala
itu hanya mengawas-awasi saja.
Yang berbuat seperti itu ternyata tidak
hanya Serigala, juga seekor Macan Tutul tengah
mengintip di atas sebuah pohon. Kancil tenang-
tenang saja karena tidak mengetahui dirinya
dijadikan rebutan dua binatang pemangsa.
Macan Tutul dari atas dahan meloncat ke
hadapan kancil. Ia takut keduluan Serigala.
45