Page 117 - MODUL 12 MIPA
P. 117

Di bidang ideologi, Pancasila tampak semakin diperkuat. Upaya memperkuat Pancasila dilakukan
            lagi dengan dikeluarkannya Ketetapan MPR No. II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan
            dan  Pengamalan  Pancasila  (Eka  Prasetia  Pancakarsa)  atau  yang  sering  dikenal  dengan  P4.
            Puncaknya adalah dengan dijadikannya Pancasila sebagai Azas Tunggal setelah berlangsungnya
            Sidang Umum MPR tahun 1983 dengan adanya Tap MPR No.II/1983 (Santoso, 1993).
                    Dalam bidang pemerintahan, tercipta pola patronase di kalangan elite. Hal ini tampak
            dari  pengangkatan  pejabat-pejabat  pusat  yang  cenderung  berasal  dari  lingkungan  terdekat
            Soeharto. Akibatnya, posisi Presiden amatlah sentral karena melahirkan pola loyalitas patron-
            client yang berpusat pada Soeharto. Dalam pemerintahan Orde Baru adalah sentralisasi yang kuat
            dan ambivalensi hubungan pusat-daerah (Santoso, 1993). Pemerintahan Orde Baru telah berhasil
            menyelesaikan  permasalahan  Irian  Barat.  Pada  14  Juli  sampai  4 Agustus 1969 berhasil
            diselenggarakan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera).

            c. Kehidupan Politik dan Pemerintahan pada Masa Orde Baru.
                    Setelah  Soeharto  mejabat  sebagai  presiden,  pada  6  Juni  1968  diumumkan    susunan
            Kabinet  Pembangunan  (Kartasasmita,  dkk.,1995). Tugas pokok kabinet ini sebagaimana dalam
            Ketetapan MPRS No XLI/MPRS/1968 disebut sebagai Pancakrida. Rinciannya adalah sebagai
            berikut.  Menciptakan  stabilisasi  politik  dan  ekonomi  sebagai  syarat  mutlak  berhasilnya
            pelaksanaan  Rencana  Pembangunan  Lima  Tahun  dan  Pemilihan  Umum  Menyusun    dan
            melaksanakan    Rencana    Pembangunan    Lima  Tahun;  Melaksanakan      Pemilihan      Umum
            selambat-lambatnya      pada  tanggal  5  Juli  1971;  Mengembalikan  ketertiban  dan  keamanan
            masyarakat dengan mengikis habis sisa-sisa G30S/PKI dan setiap rongrongan, penyelewengan,
            serta  pengkhiatan  terhadap  Pancasila  dan  Undang-Undang  Dasar  1945;  dan  Melanjutkan
            penyempurnaan   dan   pembersihan   secara menyeluruh  aparatur  negara  baik  di tingkat  pusat
            maupun di tingkat rendah.
                    Dalam  kabinet  yang  pertama  ini,  Soeharto  menerapkan  sistem  reformasi  birokrasi.
            Reformasi dilakukan dengan menyederhanakan dan penggabungan departemen. Pada masa itu,
            hanya  terdapat  5  menteri  negara  dan  18  manteri/pimpinan  departemen  yang  duduk  di  dalam
            kabinet.  Sebagai  tindak  lanjut  Pancakrida,  pada  3  Maret  1969  dibentuk  Komando  Operasi
            Pemulihan  Keamanan  dan  Ketertiban  (Kopkamtib).  Lembaga  ini  bertugas  (1)  memulihkan
            keamanan dan ketertiban dalam hubungan dengan sebab akibat pemberontakan G30S/PKI serta
            kegiatan-kegiatan eksterm dan subversi lainnya; dan (2) mengamankan kewibawaan pemerintah
            dan alat- alatnya dari pusat sampai dengan daerah, untuk menjamin kelangsungan hidup Pancasila
            dan Undang-Undang Dasar 1945. Dari sini benih-benih kekuasaan militer semakin mengemuka
            dan menjadi pendukung utama Orde Baru (Poesponegoro dan Notosusanto, 2010). Inilah yang
            menjadikan pemerintahan Orde Baru mampu bertahan selama 32 tahun.

                    Selanjutnya,  pemerintahan  masa  Orde  Baru  sejak  1968  berhasil  menjalankan
            pemerintahan selama 7 periode kabinet. Kabinet pada masa Orde Baru sejak 1968 dinamakan
            Kabinet Pembangunan. Sepanjang periode Orde Baru, berhasil disenggarakan pemilihan umum
            sebanyak  enam  kali.  Pemilihan  umum  pertama  dilakukan  pada  1971.  Selanjutnya  pemilihan
            dilakukan  secara  rutin  setiap  lima  tahun  semenjak  1977,  1982,  1987,  1992,  dan  1997.  Pada
            pemilihan umum pertama tahun 1971, peserta sejumlah 10 partai politik/organisasi. Peserta ini
            merupakan yang terbanyak selama Orde Baru.

                                                            Modul Sejarah Indonesia 12 | 107
   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122