Page 119 - MODUL 12 MIPA
P. 119

4)  Pelaksanaan otonomi daerah yang seluas-luasnya,
                  5)  Tegakkan supremasi hukum,
                  6)  Ciptakan pemerintahan yang bersih dari KKN.

                  Penembakan terhadap mahasiswa memicu terjadinya demonstrasi  yang lebih besar dan
            tersebar ke beberapa kota di luar Jakarta seperti Solo. Bahkan kerusuhan tidak dapat dielakkan
            pada 13-
            14 Mei 1998. M.C. Ricklefs menggambarkan bahwa kerusuhan Mei 1998 merupakan kerusuhan
            perkotaan  terburuk sepanjang sejarah Indonesia, dengan pusat perbelanjaan, ribuan toko, rumah,
            dan tempat usaha serta kendaraan dihancurkan. Di tengah kondisi ini, Soeharto justru menghadiri
            kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi G-15 di Mesir pada 9 Mei 1998. Akan tetapi, karena situasi
            kian memanas Soeharto kembali ke Indonesia pada 15 Mei 1998.
                    Kerusuhan ini sampai menelan ratusan korban di berbagai kota. Puncaknya pada 17-18
            Mei  1998,  Gedung  DPR/MPR  berhasil  diduduki  oleh  mahasiswa.  Sebagai  reaksi  atas  aksi
            tersebut  Harmoko  selaku  pimpinan  MPR/DPR  mengeluarkan  pernyataan  berisi  ‘anjuran  agar
            Presiden  Soeharto  mengundurkan  diri’.  Setelah  peristiwa  itu,  Soeharto  mulai  ditinggal  para
            pembantunya.  14 menteri yang  dipimpin  oleh Ginandjar Kartasasmita menyatakan diri tidak
            bersedia menjabat dalam kabinet baru serta mendesak presiden untuk mundur.
                    Merespon hal-hal tersebut, pada 20 Mei 1998, Presiden Soeharto bertemu dengan tokoh-
            tokoh agama dan tokoh-tokoh masyarakat. Tujuannya adalah untuk meminta pertimbangan dalam
            rangka pembentukan  Dewan Reformasi yang akan diketuai oleh Presiden Soeharto sendiri. Akan
            tetapi, Dewan Reformasi urung dibentuk dan akhirnya Soeharto mundur pada 21 Mei 1998 dan
            menyerahkan kepemimpinan ke B.J. Habibie.

            Tautan Materi Pendamping:
            https://goresansejarah96.blogspot.com/2021/09/indonesia-pada-masa-orde-baru-sejarah.html

                f.  Refleksi Pembelajaran
                1.  Tatanan seluruh kehidupan rakyat, bangsa dan negara yang diletakkan pada kemurnian
                    pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 atau sebagai koreksi terhadap penyelewengan
                    penyelewengan yang terjadi pada masa lalu merupakan pengertian dari . . . .
                    a.  Orde Lama
                    b.  Orde Baru
                    c.  Reformasi
                    d.  UUD 1945
                    e.  Pancasila
                2.  Langkah politik pertama Soeharto setelah memegang tampuk pimpinan nasional Orde
                    Baru dalam bidang politik luar negeri adalah ….
                    a.  Mengirim pasukan ke Timor Timur
                    b.  Ikut terlibat dalam pasukan perdamaian dunia
                    c.  Mendaftarkan kembali Indonesia sebagai anggota PBB
                    d.  Membuka kedutaan besar di Amerika Serikat
                    e.  Memimpin  Organisasi Konferensi Islam


                                                            Modul Sejarah Indonesia 12 | 109
   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124